Jateng
Rabu, 15 Desember 2021 - 18:44 WIB

Pendamping PKH di Grobogan Dilatih Jurnalistik, Ternyata Ini Tujuannya

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabid Linjamsos Dinas Sosial Grobogan, Wahyu Imam Rifai. (Istimewa-Dinsos Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI – Sebanyak 200 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mengikuti pelatihan jurnasilitik di aula salah satu hotel di Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Mereka mendapatkan materi mengenai penulisan dan berita hoaks.

Kegiatan ini digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Grobogan dengan menghadirkan dua pemateri. Yakni untuk materi penulisan berita dari wartawan Solopos dan Humas Polres Grobogan mengenai UU ITE dan menangkal berita hoaks

Advertisement

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial atau Kabid Linjamsos Dinsos Grobogan Wahyu Imam Rifai mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan sebagai bekal para pendamping PKH agar lebih mudah dalam menyampaikan laporan terkait kegiatannya.

Baca juga: Hore! Sekolah di Jateng Diizinkan Beri Siswa Libur Semester

Advertisement

Baca juga: Hore! Sekolah di Jateng Diizinkan Beri Siswa Libur Semester

Tidak hanya itu, ketika laporan kegiatan yang disusun oleh para pendamping Program Keluarga Harapan sudah memenuhi kaidah jurnalistik maka bisa disampaikan ke media. Sehingga media bisa ikut memberitakan kegiatan PKH di Grobogan.

“Kegiatan ini bukan ingin menjadikan pendamping PKH sebagai wartawan, namun memberikan mereka pemahaman mengenai 5W+1H. Sehingga dalam penyusunan laporan atau memberikan informasi kegiatan bisa lebih utuh layaknya sebuah berita,” jelas Rifai yang juga pernah jadi wartawan, Rabu (15/12/2021).

Advertisement

Baca juga: Terlilit Utang, Perempuan di Grobogan Nekat Curi HP dan Uang

Sehingga, tambah Rifai, untuk pendamping PKH tentu dibutuhkan kemampuan menyampaikan laporan kegiatan secar lengkap. Termasuk kelengkapan dokumentasi kegiatan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sejumlah sasaran di masyarakat.

“Dengan adanya publikasi dari kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan citra positif OPD tersebut. Tentu sesuai fakta layaknya sebuah pemberitaan,” ujarnya.

Advertisement

Pelatihan berjalan secara interaktif, pendamping PKH pun tak segan bertanya mengenai berita hoaks. Termasuk juga mengenai judul pemberitaan media online yang terkadang tidak sesuai isi.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif