SOLOPOS.COM - Penjualan ikan laut di Pasar Gede, Rabu (20/8/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Pembeli memilih ikan di salah satu kios Pasar Gede, Solo, Rabu (20/8/2014). Ikan laut seperti bawal, dorang, dan tenggiri rata-rata mengalami kenaikan harga Rp5.000 per kilogramnya karena pengaruh cuaca. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Penjualan ikan laut di Pasar Gede, Rabu (20/8/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyataan optimistis target pendapatan asli daerah dari sektor tempat pelelangan ikan sebesar Rp4,5 miliar akan terlampaui.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Kepala TPI Kota Pekalongan, Kasim Sumadi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa hingga November 2014, pendapatan asli daerah dari hasil lelang ikan sudah mencapai sekitar Rp3,8 miliar sehingga target akan terlampaui.

“Kekurangan masih sekitar Rp600 juta sehingga kami optimistis target PAD sebesar Rp4,5 miliar pada 2014 akan tercapai” katanya seperti dikutip Antara, Senin (1/12/2014).

Menurut dia, besaran transaksi lelang ikan atau raman dalam satu bulan ke depan diperkirakan mencapai Rp20 miliar dan pemkot akan mendapatkan tiga persen dari jumlah hasil lelang.

Selama ini, kata dia, raihan transaksi lelang ikan di TPI sebesar Rp20 miliar per bulan merupakan angka yang wajar, apalagi harga ikan juga stabil dan terkadang naik.

“Kami contohkan hingga pertengahan November 2014, transaksi lelang ikan sudah mampu mencapai Rp16 miliar sedang selama Oktober 2014 sbesar Rp18 miliar. Oleh karena itu, pada Desember 2014 kami optimistis kekurangan target PAD sebesar Rp600 juta akan tercapai,” katanya.

Data di TPI, sejak Januari hingga Oktober 2014, transaksi hasil lelang ikan sebesar Rp127.135.857.000 dengan produksi mencapai 11.691.114 kilogram ikan.

Sedang selama 2013, kata dia, hasil lelang ikan mencapai Rp163.757.870.000 dengan pendapatan sebesar Rp4.912.682.610 (tiga persen dari hasil raman), ini artinya ada kelebihan sekitar Rp500 juta dari target PAD sebesar Rp4,4 miliar.

Menurut dia, kendalan yang dihadapi para nelayan adalah terjadinya kelangkaan BBM jenis solar.

“Akan tetapi, masalah itu akan ada solusi untuk pemenuhan solar nelayan. Kalau pasokan solar lancar maka kami optimistis target PAD akan terlampaui bahkan ada bisa lebih,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya