Jateng
Rabu, 26 Agustus 2015 - 18:50 WIB

PENDATAAN PETANI : Anggaran Pendataan Petani Jateng Rp21 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi pertanian (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pendataan petani di seluruh provinsi terkait dengan realisasi program kartu tani.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Anggaran yang dibutuhkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pendataan jumlah petani di seluruh provinsi terkait dengan realisasi program kartu tani mencapai Rp21 miliar.

Advertisement

“Anggaran sebanyak itu didasarkan pada jumlah desa di Jateng yang menjadi sentra pertanian yakni sebanyak 8.309 desa dan pendataan di tiap desa membutuhkan Rp2,66 juta,” kata Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Jawa Tengah Sugeng Riyanto di Semarang, Selasa (25/8/2015).

Ia menjelaskan bahwa anggaran pendataan jumlah petani itu akan digunakan oleh 4.710 penyuluh yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa anggaran pendataan jumlah petani itu akan digunakan oleh 4.710 penyuluh yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Menurut dia, perkiraan biaya pendataan jumlah petani berdasarkan apa yang pernah dilakukan di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang beberapa waktu lalu.

“Pada tahun ini kami selesaikan pendataan jumlah petani di Kabupaten Batang dulu, setelah itu atau tahun berikutnya baru daerah lain,” ujarnya.

Advertisement

“Kami siap menganggarkan Rp21 miliar pada tahun depan untuk pendataan petani di Jateng karena pembuatan kartu tani harus tetap berjalan,” katanya.

“Leading sector” pembuatan kartu tani di Jateng, kata dia, saat ini sudah dilimpahkan ke Sekretariat Bakorluh Jateng.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jateng Didiek Hardiana yang ditemui terpisah mengkritisi pemberian kartu tani bagi para petani di Gringsing, Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Dari 245 kartu yang sudah didistribusikan kepada para petani di Batang, ternyata belum berjalan sesuai dengan harapan, bahkan untuk membeli pupuk, petani tidak harus menggunakan kartu tani,” ujarnya.

Terkait dengan hal tersebut, Didiek meminta Pemprov Jateng untuk lebih serius dalam menjalankan program kartu tani.

“Apalagi kartu tani menjadi program unggulan yang disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo pada masa kampanye,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif