SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah (JIBI/Bisnis/Dok)

Pendidikan di Kudus diwarnai maraknya tawaran memberikan sumbangan amal jariah dari wali murid untuk menghimpun dana pembangunan sarana dan prasarana sekolah.

Semarangpos.com, KUDUS — Ratusan wali murid di beberapa sekolah dasar negeri di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) menyatakan ikhlas menyumbang dana yang dikemas dengan label beramal untuk kepentingan pembangunan sarana dan prasarana sekolah negeri setempat.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Ketua Komite SD Negeri V Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Ridwan, Kamis (6/7/2017), mengonfirmasi bahwa mayoritas wali murid di SDN V Jepang bersepakat untuk beramal dana melalui sekolah guna membiayai pembangunan beberapa sarana dan prasarana sekolah. Di antaranya, lanjut dia, untuk pembangunan pagar sekolah, lapangan voli, serta perbaikan akses jalan masuk ke sekolah.

“Jangan sampai, lingkungan sekolah mudah sekali dimasuki orang yang tidak bertanggung jawab untuk kegiatan maksiat,” ujarnya.

Ia mengatakan, dari 176 wali murid yang bersedia beramal melalui sekolah mencapai 165 wali murid, sedangkan 11 wali murid tidak ikut menyumbang. Meskipun ada yang tidak menyumbang, imbuh dia, tidak ada paksaan, karena sifatnya beramal untuk kepentingan sekolah.

“Kami juga menawarkan kepada semua wali murid, uang yang terkumpul perlu dikembalikan atau digunakan oleh sekolah. Kenyataannya, wali murid sepakat digunakan sekolah untuk melengkapi sarana dan prasaran yang ada,” ujarnya.

Adapun besarnya dana yang terkumpul dari sumbangan orang tua murid, katanya, mencapai Rp8,75 juta. “Nilai sumbangan dari masing-masing orang tua berbeda-beda sesuai kemampuannya,” ujarnya.

Ida, salah seorang wali murid Kelas V SDN 2 Jepang mengakui, ikhlas menyumbang untuk kepentingan sekolah. Sepanjang penggunaan dananya jelas, dia mengaku, tidak keberatan, mengingat nantinya juga demi kepentingan anaknya di sekolah.

Hal senada juga diungkapkan Siti Zulaikah wali murid Kelas II SDN 5 Jepang mengakui, sepakat membantu sekolah memperbaiki lantai lapangan voli agar saat musim hujan masih bisa dipakai berolahraga, karena nantinya tidak lagi becek.

Dana yang terkumpul dari orang tua murid, kata dia, juga akan digunakan untuk perbaikan pagar sekolah, demi keamanan sekolah dari kemungkinan terjadinya pencurian. Dana yang terkumpul dari wali murid SDN 2 dan SDN IV Jepang mencapai Rp11 jutaan, karena dari SDN 2 Jepang terkumpul sekitar Rp7 juta lebih dan SDN 4 Jepang sekitar Rp4 juta lebih.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus Kasmudi menjelaskan, bahwa wali murid di SDN V Jepang sepakat beramal, bukannya menyumbang. “Kami juga memberikan penjelasan, bahwa sekolah negeri dilarang menarik pungutan maupun sumbangan kepada wali murid,” ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut dia, Pemkab Kudus menyelenggarakan program wajib belajar 12 tahun gratis, sehingga semua kebutuhan sekolah ditanggung oleh Pemkab Kudus melalui APBD. Terkait dengan alasan beberapa sekolah terpaksa menerima sumbangan wali murid karena upaya pengajuan dana rehabilitasi sekolah belum membuahkan hasil, kata Kasmudi, nantinya akan menjadi skala prioritas untuk diusulkan mendapatkan dana perbaikan sarana dan prasarana sekolah.

Demi menghindari terjadinya pungutan liar, kata dia, Dinas Pendidikan sudah menyosialisasikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 17/2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TK, SD, SMP, SMA, SMK atau bentuk lain yang sederajat. “Sekolah yang sebelumnya terlanjur menerima sumbangan wali murid, juga diingatkan dan akhirnya dikembalikan ke wali murid. Sedangkan di SDN Jepang, wali muridnya sepakat beramal untuk sekolah,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya