Jateng
Selasa, 24 November 2015 - 12:50 WIB

PENDIDIKAN MAGELANG : Kebijakan Lima Hari Sekolah Perlu Dievaluasi, Ini Pendapat Pakar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyandang disabilitas berangkat sekolah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Magelang dengan menerapkan lima hari sekolah dinilai masih butuh kajian.

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Pengamat pendidikan yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Sudharto mengatakan kebijakan lima hari sekolah untuk SMA dan SMK di Jateng perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Advertisement

“Pelaksanaan lima hari sekolah semestinya dievaluasi oleh tim independen, artinya tidak memihak siapa-siapa,” katanya seusai melantik pengurus cabang Ikatan Purnakarya Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang di Magelang, Senin (23/11/2015).

Menurut dia, evaluasi harus dilakukan secara objektif karena ada perubahan yang sangat mendasar, dari program lima hari sekolah menuju lima hari.

Mantan Ketua Umum PGRI ini mengatakan saat kali pertama program lima sekolah bagi siswa SMA dan SMK di Provinsi Jateng, tidak pernah ada dokumen yang menyebut kelemahan dari enam hari sekolah tersebut. Perubahan tersebut semestinya dilakukan untuk memperbaiki yang lemah.

Advertisement

“Saya tidak tahu, oleh karena itu sebaiknya memang ada evaluasi melalui tim yang melakukan penelitian dengan sampel di seluruh Jawa Tengah,” katanya.

Ia mengatakan pelaksaan lima hari sekolah bagi siswa SMA dan SMK tersebut sebagian besar menemui permasalahan.

“Sebagian besar mengatakan bahwa melelahkan. Jadi daya serap turun dan guru juga mengakui, karena bisa dimaklumi, berbeda di luar negeri, kalau sore sekolah, sekolah itu sepenuhnya sesuai dengan minat mereka. Nah, kalau ini tidak, jadi jadwal dibagi ada yang pagi dan sore,” kata Sudharto.

Advertisement

Ia mencontohkan, ada yang punya potensi di matematika, kalau sore hari diberi matematika masih antusias.

“Tetapi anak yang potensinya di bidang sosial, kalau diberi matematika susah. Jadi, durasi belajar mengajar dipengaruhi oleh minat ini,” katanya.

Menurut dia, saat awal dilakukan tidak pernah dilakukan inventarisasi dan problem apa saja ketika enam hari sekolah. Justru saat dilangsungkan lima hari sekolah, katanya, semangat belajarnya menurun.

Advertisement
Kata Kunci : Pendidikan Magelang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif