SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pilkada (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Kanalsemarang.com, KUDUS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di daerah setempat melalui buku yang berisi tentang proses pelaksanaan pemilu pada 2014.
Menurut Ketua KPU Kudus, Moh. Khanafi, seperti dikutip Antara, Rabu (17/9/2014), buku yang akan disusun nantinya tidak hanya menyangkut pelaksanaan Pemilu Legislatif, melainkan berisikan pula soal pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.
Melalui buku tersebut, katanya, masyarakat akan mengetahui persiapan awal yang dilakukan oleh KPU hingga terpilihnya 45 anggota legislatif di Kabupaten Kudus.
Melalui buku tersebut, katanya, masyarakat akan mengetahui persiapan awal yang dilakukan oleh KPU hingga terpilihnya 45 anggota legislatif di Kabupaten Kudus.
“Nantinya, di dalam buku tersebut juga akan disertakan profil anggota DPRD Kudus terpilih karena menjadi bagian pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 di Kudus,” ujarnya.
Demikian halnya, kata dia, persiapan awal penyelenggaraan Pilpres hingga berakhirnya masa pemilu tersebut juga akan dituangkan dalam buku sehingga masyarakat awam yang tidak mengetahui proses awal hingga akhir bisa memahaminya.
“Kepedulian tersebut diharapkan pula tumbuh dari para pelajar yang nantinya akan menjadi pemilih pemula pada pesta demokrasi,” ujarnya.
Rencananya, kata dia, buku pemilu tersebut akan diberikan kepada sejumlah lembaga, organisasi masyarakat, dan kalangan pelajar.
Untuk mendukung pendidikan politik melalui buku tersebut, kata dia, KPU Kudus harus menyiapkan anggaran hingga puluhan juta rupiah.
Hingga kini, lanjut dia, persiapan membuat buku pemilu sudah mencapai 70-an persen lebih sehingga ditargetkan akhir Oktober 2014 sudah selesai dicetak.
Anggota KPU Kudus, Eny Misdayani menambahkan, untuk kegiatan sosialisasi setelah pelaksanaan Pemilu 2014 akan difokuskan terhadap pemilih pemula.
Rencananya, kata dia, KPU Kudus akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat guna memberikan sosialisasi kepada siswa SMP karena pada 2018 dimungkinkan mereka akan mengikuti pemilihan kepala daerah.