SOLOPOS.COM - Penjelasan Rani terkait tanggapan SMAN 3 Semarang dan SMAN 9 Semarang. (Twitter-@pdkjateng)

Pendidikan di dua SMA di Kota Semarang yang dituding memberikan ajaran mengenai bumi datar dan teori konspirasi Presiden Joko Widodo telah memunculkan jawaban.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dua guru di dua SMA negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), SMAN 3 dan SMAN 9 Semarang, dituding mengajari teori konspirasi presiden Joko Widodo dan teori bumi datar kepada siswanya. Padahal, kedua materi itu tak tercantum dalam kurikulum.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

[Baca juga: Dituding Ajarkan Teori Bumi Datar dan Teori Konsiprasi, 2 SMA Diadukan]

Selang beberapa hari setelah materi pendidikan di kedua SMA Kota Semarang itu menjadi sorotan publik, pihak sekolah baru memberikan tanggapan mereka. Rani, seseorang yang kali pertama mengungkap kelakuan guru kedua di dua SMA tersebut ke media sosial beberapa waktu lalu, mengaku telah mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah.

[Baca juga: 2 SMA Dituding Ajarkan Bumi Datar dan Teori Konspirasi, Begini Jawaban Disdik]

Penjelasan Rani itu lantas dipublikasikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng melalui media sosial Twitter, Kamis (27/7/2017). “Saya sudah bertemu dan mengklarifikasi masalah dengan pihak SMAN 3 dan SMAN 9. Pihak sekolah sudah memanggil saya dan Alhamdulillah semua sudah terselesaikan dengan baik dan kekeluargaan,” ungkap Rani dalam capture jawaban yang diunggah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng di media sosial Twitter.

Menurut penjelasan Rani, guru di SMAN 3 Semarang, yang telah dituding telah mengajarkan teori konspirasi Jokowi yang belum tentu kebenarannya, akan dibina. “Pihak SMA 3 juga selalu akan membina guru-gurunya,” imbuh Rani.

Sementara itu, pihak SMAN 9 Semarang menyatakan teori bumi datar yang diajarkan hanya untuk memancing pemikiran siswa. “Pihak SMA 9 menjelaskan teori-teori sebagai wacana pembangkit kekritisan siswa saja,” pungkas Rani.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, melalui media sosial Twitter, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak karena telah mampu berkomunikasi dengan baik terkait masalah pendidikan di Kota Semarang itu. “Terima kasih ibu Rani, Kepala SMA 3, Kepala SMA 9, serta semua pihak yang telah dan akan membangun komunikasi yang lebih baik untuk pendidikan,” tulis pengelola akun Twitter @pdkjateng.

[Baca juga 2 SMA Dituding Ajarkan Bumi Datar dan Teori Konspirasi, Begini Jawaban Disdik]

Sebelumnya, dua SMA tersebut ramai dibicarakan warganet setelah dituding mengajarkan teori konspirasi dan teori bumi datar. Bahkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang mengetahui keresahan warganya terkait pendidikan di dua SMA negeri di Kota Semarang tersebut langsung menginstruksikan jajaran Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk segera menanganinya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya