Penduduk Salatiga Disebut Terboros se-Jateng, Pengeluaran Lebih Tinggi dari UMK

Solopos.com, SALATIGA — Penduduk Kota Salatiga disebut sebagai yang terboros di Jawa Tengah (Jateng). Kendati demikian, dari segi penghasilan atau upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2024, Salatiga bukanlah yang tertinggi di Jateng.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang dirangkum dalam Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2023, pengeluaran penduduk Kota Salatiga dalam setiap bulannya disebut yang tertinggi di antara penduduk daerah lain di Jateng. Pengeluaran penduduk Kota Salatiga dalam satu bulan bisa mencapai Rp2.394.280 atau Rp2,39 juta, yang terdiri dari biaya makan Rp858.244 dan biaya nonmakan mencapai Rp1.536.037.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Pengeluaran penduduk Kota Salatiga itu bahkan lebih tinggi dari Kota Semarang yang setiap bulan berkisar Rp1.973.169 atau Rp1,97 juta, yang terdiri dari biaya kebutuhan makanan Rp797.684, dan biaya non-makanan Rp1.175.485.

Padahal jika dilihat dari segi pendapatan, UMK di Kota Semarang jauh lebih tinggi dibanding Kota Salatiga.

Mengacu surat Keputusan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada 7 Desember 2023, UMK 2023 Kota Salatiga ditetapkan RpRp2.284.179,97 atau Rp2,28 juta. Dengan demikian, pengeluaran penduduk Kota Salatiga setiap bulannya lebih tinggi daripada UMK 2023.

Sementara itu, Kota Semarang yang penduduknya disebut sebagai terboros kedua di Jateng setelah Salatiga, memiliki penghasilan atau UMK lebih tinggi. UMK 2023 di Kota Semarang ditetapkan Rp3.060.348,78, atau menjadi yang tertinggi di Kota Semarang.

Sementara itu, Banjarnegara yang memiliki UMK terendah di Jateng, yakni Rp1.958.169,9, pengeluaran rata-rata penduduknya selama satu bulan juga cukup tinggi, yakni mencapai Rp921.749. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran bulanan penduduk daerah tetangga, yakni Purbalingga yang mencapai Rp869.606 dengaan UMK 2023 sekitar Rp2.130.980,94.