Jateng
Rabu, 14 Oktober 2015 - 09:50 WIB

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN : Anggaran Bidang Litbang Masih Kecil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penelitian (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Jateng dinilai belum mendapat perhatian serius dari Pemprov Jateng. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dinilai belum berpihak kepada bidang penelitian dan pengembangan (litbang), hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran yang masih kecil.

Advertisement

Sekretaris Badan Litbang Jateng Agus Suranta mengungkapkan anggaran litbang hanya 0,003% dari produk domestik regional bruto (PDRB) Jateng.

”Idealnya anggaran litbang sebesar satu persen dari PDRB Jateng,” katanya pada seminar Mendobrak Fenomena Lembah Kematian Hasil-Hasil Penelitian Mensinergikan Peniliti, Pemerintah, Pengusaha, dan Pers yang digelar Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng dan Badan Litbang dan Bank Jateng di Semarang, Senin (12/10/2015).

Advertisement

”Idealnya anggaran litbang sebesar satu persen dari PDRB Jateng,” katanya pada seminar Mendobrak Fenomena Lembah Kematian Hasil-Hasil Penelitian Mensinergikan Peniliti, Pemerintah, Pengusaha, dan Pers yang digelar Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng dan Badan Litbang dan Bank Jateng di Semarang, Senin (12/10/2015).

Kondisi, lanjut Agus menyebabkan produk-produk litbang tidak efektif dan tidak efisien sehingga belum berdampak optimal pada pembangunan daerah.

”Hasil-hasil penelitian sebagian besar belum bisa diaplikasikan sampai hilir sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Untuk itu, sambung di, ke depan perlu dilakukan peningkatan insentif kelitbangan dengan penyediaan anggaran dan sumberdaya yang cukup.

Advertisement

Sementara itu, guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Saratri Wilonoyudho mengatakan dana penelitian di Indonesia sangat kecil yakni 0,09% dari produk domestik bruto (PDB).

Kalah dibandingkan dengan dana penelitian negara tetangga seperti Singapura sebesar 2,6% dari PDB dan Malaysia sebesar 0,8% dari PDB, Jepang sebesar 3,4% dari PDB, dan Korea Selatan mencapai 3,6% dari PBD.

”Selain itu hasil riset dalam negeri juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur bermodal asing di Indonesia,” ujar dia.

Advertisement

Anggota Komisi A DPRD Jateng Sriyanto Saputro dalam kesempatan sama merasa prihatin dengan minimnya anggaran dana Badan Litbang.

”Dewan siap mendukung anggaran Badan Litbang Jateng agar ke depan hasilnya bisa bermanfaat,” tukas politisi Gerindra ini.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam smbutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Jateng Arif Sambodo menyatakan masih banyak karya dan hasil penelitian yang sekedar menjadi menara gading.

Hasil penelitian, ujar Gubernur, nampak megah di atas, tetapi tidak pernah membumi, karena tidak sepenuhnya diaplikasikan kepada kehidupan yang nyata.

Advertisement

”Hasil penelitian hanya menumpuk memenuhi lemari perpustakaan,” ujar dia.
Padahal sambung Gubernur, penelitian memerlukan pemikiran, waktu, tenaga dan biaya yang tidak terhitung banyaknya, sulit serta melelahkan.

”Sangat disayangkan jika hasil penelitian tidak mampu berkonstribusi pada pembangunan dan tidak bisa memberi manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat,” kata Gubernur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif