SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang Hasan Abdul Rozak (kiri) saat membuka Workshop Evaluasi dan Peningkatan Kinerja Penelitian di Semarang, Jumat (29/1/2016).(Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Penelitian Perguruan tinggi akan menjadi parameter peringkat PT yang bersangkutan.

Semarangpos.com, SEMARANG-Hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi menjadi salah satu parameter peringkat perguruan tinggi bersangkutan.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Penelitian merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan perguruan tinggi (PT) yang tertuang dalam Tri Dharma perguruan tinggi sebagaimana diatur dalam UU Perguruan Tinggi.

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang Hasan Abdul Rozak saat membuka Workshop Evaluasi dan Peningkatan Kinerja Penelitian kerjasama Unisbank dengan Kementerian Riset, Tekonologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) di Hotel Grand Candi, Kota Semarang,Jumat (29/01/2016).

Workshop yang diikuti 75 perwakilan PT se-Jawa Tengah dengan narasumber dari Kemenristekdikti RI yakni yaitu Prof. Ocky Karna Radjasa dan Prof. Agus Subekti.

“Dalam rangka meningkatkan kinerja penelitian dibutuhkan komitmen bersama melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [LPPM] masing-masing PT,” kata Hasan Abdul Rozak.

Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI Jawa Tengah (Jateng) Prof. D.Y.P. Sugiharto kompetisi perguruan tinggi pilarnya adalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dari sebanyak 250 PT yang terdaftar di Kopertis Wilayah VI, menurut dia telah menjalankan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Hanya perlu meningkatkan kualitas hasil penelitian agar bermanfaatkan bagai masyarakat,” ujar dia.

Kopertis, imbuh Sugiharto, selama enam bulan ke depan akan melakukan monitoring PT setelah mengikuti workshop guna mengetahui ada tidaknya kualitas hasil penelitian.

“Harapan kami setelah mengikuti workshop ada peningkatan kualitas penelitian dari PT bersangkutan sehingga dapat meningkat peringkat dari semula binaan menjadi madya, dari madya meningkat ke peringkat lebih tinggi,” harap dia.

Sementara itu, Prof. Ocky Karna Radjasa mengungkapkan pemerintah berkomitmen memajukan pendidikan. Terbukti alokasi anggaran pendidikan pada APBN 2016 senilai Rp40,63 triliun, dengan perincian Rp39,66 triliun untuk pendidikan, sarana dan prasarana, serta sebagainya.

“Sedangkan Rp0,97 triliun untuk layanan umum antara lain paket hasil penelitian, produk inovasi, dan prototype laik industri dan lain lain,” ungkap dia.

Pada akhir workshop ini, tim informasi teknologi Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (IT-Simlitabmas) Perguruan Tinggi mempraktekkan cara menverifikasi hasil penelitian untuk menilai dan mengukur kinerja penelitian perguruan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya