SOLOPOS.COM - Penenggelaman kapal nelayan asing, Jumat (5/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Immanuel Antonius)

Kapal ikan milik nelayan asal Vietnam diledakkan dan ditenggelamkan oleh TNI Angkatan Laut di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Eksekusi atas tiga kapal asal Vietnam itu dilakukan atas dasar instruksi Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri di perairan Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Immanuel Antonius)

Penenggelaman kapal asing, Jumat (5/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Immanuel Antonius)

Penenggalaman kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia makin gencar digalakkan pemerintah. Kementerian Kelautan dan Perikanan pun meminta nelayan lokal ikut mengawasi jika ada kapal asing. 

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kanalsemarang.com, KUDUS- Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja berharap nelayan lokal ikut melakukan pengawasan terhadap kapal asing yang beroperasi di wilayah teritorial laut Indonesia.

“Nelayan merupakan mata pemerintah sehingga harus mendorong kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong kapal asing keluar dari wilayah Indonesia,” ujarnya pada kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Pelabuhan Pendaratan Pantai Moro di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, seperti dikutip Antara, Selasa (23/12/2014).

Rencananya kegiatan tersebut dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, namun batal hadir.

Turut hadir pada acara tersebut Bupati Demak Dachirin Said, Dirjen Perikanan Tangkap Gellwynn Jusuf, Direktur Bisnis UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti, Direktur Teknik PT Askrindo Singgih, Bank UMKM Jatim Soeroso dan sejumlah pejabat dari Pemprov Jateng.

Untuk itu, kata dia, ketika ada ada nelayan asing masuk wilayah teritorial laut Indonesia bisa disampaikan via layanan pesan singkat (sms) ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Sekjend KKP.

Dengan berbagai gebrakan, kata dia, ada beberapa kapal yang ditenggelamkan dan tindakan tegas lainnya sehingga menjadi efek jera yang baik.

Hasilnya, kats dia, semua kapal asing keluar dari wilayah terirotial sehingga ikannya semakin banyak karena tidak diambil oleh kapal asing.

Informasi terbaru, kata dia, ada delapan kapal asing di Ambon yang tertangkap.

“Sebetulnya cukup banyak kapal asing yang tertangkap karena setiap hari selalu ada perkembangan karena pengawasannya lebih modern dengan berbasis data dari foto satelit,” ujarnya.

Ketika ada kumpulan kapal asing, kata dia, akan terdeteksi pada titip wilayah tertentu sehingga TNI, Polri, TNI Angkatan Laut, dan KKP langsung bergerak.

Hal terpenting, kata dia, ketika ada pergerakan aparat kapal asing tersebut langsung keluar dari wilayah Indonesia tentu hal itulah yang diharapkan.

“Prinsipnya tidak ingin kapal asing beroperasi di wilayah laut Indonesia,” ujarnya.

Tekait kemungkinan adanya bekingan, kata dia, hal itu memang dimungkinkan karena usaha dari pemilik kapal. Akan tetapi, pemerintah tetap berpijak pada satu hukum yang berlaku di Indonesia sehingga aturan harus ditegakkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya