SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto Ilustrasi(JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penerapan kurikulum 2013 dinilai sudah tepat oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof Fathur Rokhman. Program ini dinilai mampu mengintegrasikan aspek moralitas, kognitif dan psikomotorik siswa.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Fathur Rokhman menilai konsep kurikulum 2013 sudah bagus dan mampu mengintegrasikan aspek moralitas, kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Prinsipnya, kurikulum harus didasarkan atas perkembangan zaman dan kebutuhan industri dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Ekspektasinya untuk masa depan,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa (23/12/2014).

Jangan sampai, kata dia, kurikulum yang diterapkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi masa depan karena pendidikan memang ditujukan untuk melahirkan generasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Dengan melihat kebutuhan Indonesia untuk masa depan, yakni melahirkan generasi yang mampu tampil bersaing, ia mengakui kurikulum 2013 yang sebenarnya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan pendidikan.

“Memang ada kendala-kendalanya dalam penerapan kurikulum baru, seperti pelatihan guru, sosialisasi, dan penyediaan buku pelajaran. Kendala-kendala teknis itu harusnya dibenahi dan diselesaikan,” katanya.

Menghadapi kendala-kendala teknis dalam penerapan kurikulum 2013, Fathur mengatakan tidak semestinya pemerintah malah mengambil langkah menghentikan penerapan kurikulum karena bisa jadi kemunduran.

“Jangan sampai kendala-kendala teknis yang muncul dalam pelaksanaan kurikulum baru ini menjadi kendala bagi mundurnya pendidikan di Indonesia karena harus kembali ke kurikulum yang sudah usang,” katanya.

Ia mengakui kebijakan penghentian pelaksanaan kurikulum baru memang tidak diberlakukan untuk seluruh sekolah, namun tetap saja ada sekolah yang terpaksa harus kembali melaksanakan kurikulum 2006.

“Semestinya, pemerintah tetap tegas melaksanakan kurikulum 2013. Kalau ada yang belum siap, ya, disiapkan. Jangan kemudian sekolah yang baru menerapkan satu semester malah disuruh mundur,” katanya.

Ditanya pengaruh penilaian masuk perguruan tinggi dengan adanya dua sistem kurikulum yang diterapkan, ia mengatakan bagi perguruan tinggi, utamanya dalam penilaian mahasiswa baru tidak menjadi soal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya