SOLOPOS.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana saat menerima kunjungan Ketua Baznas RI, Noor Achmad di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023). (Istimewa/jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana bertekad untuk memaksimalkan penerimaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng untuk menangani kemiskinan.

Selama ini, kerja sama Baznas Jateng dengan Pemprov dan Pemda dinilai sangat baik. Nana Sudjana menerima kunjungan Ketua Baznas RI, Noor Achmad di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Penerimaan Baznas Jateng dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2021, total penerimaan Baznas Jateng sekitar Rp57,2 miliar. Jumlah itu meningkat menjadi Rp82,5 miliar pada 2022.

Memasuki tahun 2023 ini, penerimaan Baznas Jateng sudah mencapai hampir Rp80 miliar dari target Rp100 miliar. Jumlah itu belum ditambah penerimaan dari 35 kabupaten/kota.

“Baznas ini kan lebih dekat dengan masalah kemanusiaan. Kami akan maksimalkan juga untuk upaya penanganan kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Nana didampingi Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji seperti dikutip dari jatengprov.go.id, Minggu (10/9/2023).

Ketua Baznas RI, Noor Achmad, mengatakan dilihat dari jumlah penarikan zakat, Baznas Jateng menjadi nomor satu di Indonesia. Hal itu perlu untuk didorong meningkatkan prestasi tersebut.

Di samping itu, Program Pentasyarufan Baznas Jateng juga berjalan baik. Bahkan menjadi contoh di tingkat nasional. Salah satunya, mengenai bagaimana penerima atau mustahik yang menjadi prioritas penerima bantuan, berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem.

“Kita dorong, khususnya juga dalam rangka membantu masyarakat. Khususnya lagi untuk penanganan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.

Noor Achmad mengatakan potensi Baznas Jateng sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi. Mengingat, masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum maksimal dalam menerima bantuan Baznas.

“Di Jawa Tengah ini kalau kita lihat potensinya lebih dari Rp20 triliun, seluruh Jawa Tengah. Tetapi kita juga tidak boleh asal-asalan. Kita kaji betul mana yang paling mungkin terlebih dahulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya