Jateng
Kamis, 4 Agustus 2016 - 13:50 WIB

Pengamen Semarang Dikeluhkan Pengunjung Simpang Lima

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan Simpang Lima Kota Semarang (id.wikipedia.org)

Pengamen mendapatkan sorotan dari netizen Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang yang berkunjung ke pusat kuliner di kawasan Simpang Lima.

Semarangpos.com, SEMARANG – Netizen member Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) mengeluhkan banyaknya pengamen di pusat kuliner kawasan Simpang Lima Kota Semarang. Menurut mereka, perilaku para pengamen itu sudah pada taraf mengganggu kenyamanan.

Advertisement

Keluhan itu kali pertama diungkapkan pengguna akun Facebook Erik Corsa di Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Selasa (2/8/2016) malam. “Melepas penat dan kangen dengan menikmati kuliner di Simpang Lima. Saya duduk dan makan kurang lebih 30 menit saya disuguhi tiga pengamen dan maaf tiga pengemis.membuat makan saya tidak nyaman. Saya cek ternyata yang menikmati duduk-duduk di Jl. Pahlawan pun sama. Saya dengar kemarin ada operasi dari Satpol PP, tapi Semarang tetap begitu indah buat saya. Buat citra Semarang ini wisata kuliner yang nyaman dan aman,” tulis Erik panjang lebar.

Postingan Erik Corsa ini mendapatkan tanggapan dari puluhan netizen member Grup Facebook MIK Semar.”Mending [lebih baik] makan yang di dalam mall, di luar bukanya asik malah brisik,” tulis pengguna akun Facebook Indah Chayank Kamoe.

Njengkelke yen mangane ora nggo sendok, muluk nggo tangan [mengesalkan kalau makannya tidak memakai sendok, memakai tangan]. Mosok iseh mangan yo rogoh-rogoh katok dan dompet [masak lagi makan ya meraba-raba celana dan dompet]. Pernah saya tidak kasih tuh pengamen dipelototin serta diumpat. Benar-benar tidak nyaman makan di situ, hadew,” tulis pengguna akun Facebook Pitz Aliaz Bowo.

Advertisement

Pengguna akun Facebook Kiki Arini sependapat dengan Pitz Aliaz Bowo. “Benar, saya pernah mengalami sendiri. Makan seafood jadi tangan kotor semua, saya dan suami. Mau mengambil uang nanggung, jadi kita tolak. Pengamennya marah-marah, pas pergi dengan agak kasar gitarnya hampir kena kepala saya. Sampai suami saya emosi, hampir aja ribut. Sejak itu saya malas makan di sekitar Simpang Lima, Jl. Pahlawan dan sekitarnya,” bebernya.

Pengguna akun Facebook Eko Tigadewa juga mengungkapkan kejengkelan dengan pengamen di kawasan Simpang Lima. ”Aku saja sampai berantem dulu kalau di ajak sama istri kongkow di daerah situ, malas sama pengamen yang kalau tidak dikasih malah mengajak berantem soalnya pemaksaan,” tulisnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif