Jateng
Sabtu, 3 April 2021 - 04:00 WIB

Pengangguran di Kabupaten Semarang Naik, Covid-19 Pemicunya...

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik)

Solopos.com, UNGARANJumlah pengangguran di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 2020 lalu mengalami peningkatan sekitar 2% dari tahun sebelumnya, Peningkatan jumlah pengangguran itu dipicu pandemi Covid-19.

Catatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Semarang jumlah pengangguran pada 2020 mencapai 36.560 orang, atau sekitar 4,57 persen dari angkatan kerja sekitar 800.000 orang. Padahal tahun 2019 lalu, jumlah pengangguran di Kabupaten Semarang hanya berkisar 20.560 orang, atau sekitar 2,57 persen dari angkatan kerja.

Advertisement

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

Kepala Disnaker Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, mengaku pandemi Covid-19 memang memberikan dampak pada lapangan pekerjaan. Banyak perusahaan yang produksinya mengalami penurunan hingga akhirnya merumahkan karyawan. “Total ada sekitar 13.039 pekerja dirumahkan dan di-PHK. Jumlah pengangguran jadi meningkat 2 persen atau menjadi 4,57 persen dari angkatan kerja,” ujar Djarot kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Menurutnya, dari belasan ribu orang pekerja yang dirumahkan dan terkena PHK, sekitar 10.000 orang di antaranya sudah bekerja kembali. Sedangkan sekitar 3.000 orang lainnya masih menganggur.

Advertisement

Perusahannya Tunggu Order

"Mereka belum bekerja lagi karena perusahaan tempatnya bekerja belum beroperasional secara optimal. Perusahannya masih menunggu order, sehingga produksinya belum maksimal," ujarnya.

Dia menyatakan peningkatan jumlah pengangguran di Semarang ini menjadi persoalan yang harus segera dicarikan solusi. Upaya yang dilakukan Disnaker antara lain yakni membuat kegiatan pelatihan kerja.

Baca Juga: Pandemi Pacu Lonjakan KDRT di Jepang

Advertisement

Dengan pelatihan kerja itu, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan sehingga peluang kerjanya lebih bgus. “Harapan kami, setelah mengikuti pelatihan mereka bisa mendapat pekerjaan atau membuka lapangan kerja sendiri. Mereka juga bisa mengajak warga lainnya yang menganggur untuk bekerja,” tuturnya.

Disnaker, lanjut Djarot telahh membuat belasan program pelatihan kerja. Beberapa di antara sudah berjalan dan sisanya dalam proses pelaksanaan. “Pelatihan kerja kami sesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Harapannya, peserta bisa membuka lapangan kerja di daerahnya,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif