Jateng
Senin, 23 Oktober 2017 - 18:50 WIB

PENGANIAYAAN SEMARANG : Pura-Pura Bertamu, Pria Tusuk Wanita Tanpa Alasan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dewi Rahayu, pembantu rumah tangga yang menjadi korban penusukan di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Senin (23/10/2017) siang. (Facebook.com-Andro Dewangga)

Penganiayaan dilakukan seorang pria dengan menusuk seorang wanita di kawasan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, UNGARAN – Seorang wanita bernama Dewi Rahayu yang sehari-harinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu rumah di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditusuk pria tak dikenal tanpa alasan yang jelas, Senin (23/10/2017) siang. Pria yang melakukan penganiayaan di Kabupaten Semarang itu awalnya bertamu sebelum melakukan penusukan.

Advertisement

Salah seorang polisi anggota Polsek Tuntang Aiptu Giyarno menjelaskan pria yang belum diketahui identitasnya itu menusuk Dewi tanpa alasan yang jelas. “Itu awalnya pura-pura bertamu. Katanya ingin menyewa baju pengantin. Setelah meminjam kamar untuk mencoba baju pengantin tiba-tiba si pembantu ditusuk,” ujar Giyarno kepada Semarangpos.com melalui sambungan telepon.

Motif di balik penganiayaan terhadap pembantu di dekat kawasan wisata Rawa Permai Kabupaten Semarang itu belum diketahui. Pelaku penganiayaan pun langsung kabur setelah menusuk Dewi. “Pelaku langsung kabur setelah melakukan penusukan. Si pembantu langsung teriak dan datang beberapa tetangga namun pelaku tak terkejar,” imbuh Giyarno.

Polisi pun belum bisa menduga motif di balik penganiayaan itu. Berdasarkan penyelidikan polisi, tak ada barang yang raib setelah pria tak dikenal melakukan penusukan. “Enggak ada barang yang hilang di rumah tempat penusukan. Jadi ya kita [Polsek Tuntang] belum bisa memastikan [motifnya],” jelas Giyarno.

Advertisement

Giyarno juga menjelaskan Dewi yang ditusuk dada kirinya masih beruntung lantaran tak mengalami luka yang parah. “Itu [Dewi] enggak apa-apa, cuma luka tapi enggak apa-apa,” pungkas Giyarno menjelaskan penganiayaan di Kabupaten Semarang itu. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif