SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Herman Sophian (kanan), menunjukkan barang bukti berupa pisau lipat yang digunakan pelaku penusukan di Bandungan, Fahrizal Fani alias Kentang, di Mapolres Semarang, Senin (23/5/2016). Kasus penganiayaan yang menyebabkan pengepul sayuran, Herman Sugiyanto, itu terjadi di kawasan Bandungan, Minggu (15/5/2016) dini hari lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Penganiayaan Semarang yang berujung tewasnya pengepul sayuran di Bandungan, motifnya dibeberkan oleh pelaku.

Semarangpos.com, UNGARAN – Motif dan jalannya penganiayaan berujung kematian pengepul sayuran, Herman Sugiyanto, 28, warga Kaliliseng RT 001/RW 005, Desa Losari, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) di kawasan wisata Bandungan, Minggu (15/5/2016) lalu, akhirnya terkuak.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Di hadapan awak media saat gelar perkara di Mapolres Semarang, Ungaran, Senin (23/5/2016), pelaku penusukan, Fahrizal Fani alias Kentang, 25, warga Kampung Kolang Kaling, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang membeberkan alasannya menusuk korban hingga tewas. Dalam gelar perkara itu terungkap pula jalannya penganiayaan yang membuat Herman Sugiyanto tewas dengan luka tusuk di paha.

“Awalnya saya mendengar ada teman yang dipukuli korban [Herman] dan rekannya. Sebelum itu, dia juga bikin keributan di depan Balai Kelurahan Bandungan dengan bleyer-bleyer mobilnya,” ujar Fahrizal.

Bersama Fahrizal, dalam gelar perkara itu, polisi anggota Polres Semarang memperlihatkan dua tersangka lain kepada wartawan. Mereka adalah Budi Santoso alias Sentoet, 42, warga Bandungan, dan Lucky Kurniawan alias Mentok, warga Pringapus.

Keduanya dianggap sebagai kaki tangan Fahrizal karena turut membantu mengeroyok Herman sebelum tewas dengan luka tusukan di bagian paha kanan. Santoet diketahui memegangi korban. Sementara, Lucky turut memukuli korban.

“Kasus ini terungkap sekitar lima jam setelah laporan masuk ke kami, Minggu pukul 06.30 WIB. Tersangka penusukan kami amankan di daerah Pringapus, sementara dua pelaku lainnya, yang jadi kaki tangan, kami tangkap di Bandungan,” papar Kapolres Semarang, AKBP V. Thirdy Hardmiarso.

Perselisihan
Dalam gelar perkara itu, Fahrizal Fani alias Kentang membeberkan kronologi awal mula pengeroyokan yang semula disebut “duel” itu. Awalnya, menurut Kentang, perselisihan terjadi antara Herman Sugiyanto dan rekannya, M. Gufron, 26 warga Sumowono, dengan teman Fahrizal, berinisial Ca, 28, warga Bandungan di depan Balai Kelurahan Bandungan, Sabtu (14/5/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.

Setelah kejadian itu, Ca mengadu kepada Fahrizal dan teman-temannya di lingkungan Gamasan, Bandungan. Beberapa saat kemudian, Herman dan Gufron terlihat melintas di Jl. Tirtomoyo, kawasan Lingkungan Gamasan dengan menggunakan sepeda motor. Apes, ban motor milik korban bocor sehingga harus ditambalkan di depan Resto Gazebo.

Kebetulan, Kentang dan gerombolannya juga tengah berada di lokasi yang berdekatan dengan tempat Herman menambal ban sepeda motor itu. Alhasil, gerombolan Kentang pun melihat Herman Sugiyanto dan rekannya tersebut, sehingga mereka lalu menghampiri kedua sasaran mereka yang berujung pada penganiayaan pengepul sayuran.

Herman pun tewas sesaat setelah dirawat di RSUD Ambarawa karena kehabisan darah. Sementara, Gufron berhasil melarikan diri meski sempat terkena sabetan pisau lipat yang digunakan pelaku. “Dia [korban] dalam kondisi mabuk. Awalnya melawan, tapi kami keroyok dan saya tusuk,” kata Fahrizal.

Kasat Reskirm Polres Semarang, AKP Herman Sophian, menambahkan Fahrizal merupakan petugas keamanan di sebuah karaoke di Bandungan. Ia diringkus di kawasan Pringapus beserta sebilah pisau lipat yang digunakan menusuk korban. “Saat ini kami masih memburu rekan korban, Ca, yang diduga turut mengeroyok korban,” beber Herman.

 

KLIK DI SINI untuk Berita Sebelumnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya