SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggunakan sepatu hak tinggi (Trulytafakari.com)

Ilustrasi menggunakan sepatu hak tinggi (Trulytafakari.com)

Ilustrasi menggunakan sepatu hak tinggi (Trulytafakari.com)

Pengembangan sektor kerajinan di Kudus terus mendapat dukungan Pemkab setempat. Salah satunya kesiapan Pemkab untuk mendukung mulai dari pendampingan hingga permodalan

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

 

Kanalsemarang.com, KUDUS- Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan sektor kerajinan sepatu mulai dari sisi permodalan hingga keahlian para perajinnya karena sebelumnya kerajinan ini berkembang pesat di daerah setempat.

“Jika ada permasalahan dalam hal permodalan, kami siap menjembatani, komunikasi dengan pihak perbankan,” kata Bupati Kudus Musthofa seperti dikutip Antara, Selasa (3/3/2015).

Selain itu, kata dia, para pengrajin sepatu yang masih eksis juga akan didorong untuk terus berinovasi dalam menciptakan model-model baru yang sedang populer.

Nantinya, kata dia, sepatu produk asli di Kudus juga akan diperkenalkan kepada Pemerintah Pusat, termasuk Presiden dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Ia mengakui, ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Kudus juga memiliki potensi dalam membuat sepatu dan tidak hanya dimiliki Kota Bandung yang terkenal dengan produk sepatunya.

“Jika di Kudus juga bisa memproduksi sepatu, tentunya masyarakat Kudus juga perlu mendukungnya dengan membeli produk lokal,” ujarnya.

Agar kualitasnya bisa bersaing, kata dia, Pemkab Kudus juga akan memberikan dukungan sesuai kemampuan daerah.

Tujuan pemkab mengangkat semua potensi daerah, kata dia, salah satunya bertujuan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Kudus dengan berbagai potensi yang ada.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Masut melalui Kabid Perindustrian Kusnaeni mengungkapkan, pengrajin sepatu di Kudus awalnya memang banyak, namun saat ini diperkirakan hanya tersisa antara empat hingga lima pengrajin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya