SOLOPOS.COM - Festival jamu di Manahan, Minggu (31/8/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Mahasiswi Akademi Farmasi Nasional Solo memperagakan aqktivitas pedagang jamu saat digelar Jamu Solo's Cultural Heritage di Kompleks Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/8/2014). Festival jamu tersebut digelar untuk membudayakan kembali kebiasaan minum jamu di kalangan warga Solo. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Ilustrasi jamu (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pemerintah diminta memperhatikan persediaan bahan baku jamu bagi kalangan industri jamu agar tidak mengalami kesulitan dalam proses produksi.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Terutama untuk obat tradisional membutuhkan bahan baku yang tidak sedikit, di antaranya untuk industri jamu kategori Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT),” kata Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah Nyoto Wardoyo seperti dikutip Antara, Selasa (21/10/2014).

Menurutnya, salah satu bahan baku yang saat ini cukup sulit diperoleh yaitu tanaman seledri. Nyoto mengatakan sebetulnya dengan manajemen yang baik maka tidak ada satu pun bahan baku yang sulit diperoleh.

“Pada dasarnya tumbuhan apapun yang ditanam di tanah kita itu pasti hidup karena tanahnya sangat subur, yang kurang hanya manajemennya saja,” jelasnya.

Dalam hal ini Pemerintah diharapkan bisa melakukan pendekatan kepada petani dan mengarahkan agar jangan melakukan ekspor bahan baku sebelum kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi.

Menurutnya, dengan bahan baku yang bisa dipenuhi oleh para petani lokal serta jaminan kualitas produk maka industri jamu di Jawa Tengah akan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Sejauh ini, diakuinya Pemerintah sudah memberikan perhatian yang cukup besar pada perkembangan industri jamu di Jawa Tengah di antaranya melalui pemasaran dan edukasi.

“Edukasi tidak hanya diberikan kepada pelaku industri jamu tetapi juga masyarakat, bagaimana mereka bangga dengan produk sendiri. Kalau tidak ada perasaan bangga terhadap produk sendiri akan sulit bagi pelaku industri lokal untuk menarik perhatian pasar global,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya