SOLOPOS.COM - Siswa baru SMP Muhammadiyah Suruh saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dengan tema Bela Negara dan Pencegahan Kenakalan Remaja, Jumat (21/7/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — SMP Muhammadiyah Suruh, Salatiga membekali siswa baru dengan materi bela negara dan pencegahan kenakalan remaja saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Hal itu dilakukan untuk menggelorakan rasa cinta Tanah Air sekaligus mencegah terjadinya kenakalan remaja.

Panitia MPLS SMP Muhammadiyah Suruh, Wakhid Nurhadi, mengatakan sosialisasi kenakalan remaja dan bela negara perlu diadakan sebagai upaya memberikan pengenalan hukum dan menghindarkan peserta didik dari masalah kenakalan remaja.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Agar para siswa lebih mengetahui dan mendalami dampak buruknya kenakalan remaja sehingga dapat memberikan kesadaran bagi para siswa untuk menjauhinya. Bisa juga menjadi salah satu bentuk internalisasi nilai-nilai dasar bela negara, terbangunnya pemahaman pelajar dan generasi muda tentang urgensi bela negara,” terang Nurhadi kepada Solopos.com, Jumat (21/7/2023).

Melalui sosialisasi tentang kenakalan remaja dan bela negara, lanjut Nurhadi, peserta didik akan senantiasa bersikap dan berperilaku positif sehingga mampu meminimalisasi terjadinya perilaku kenakalan remaja.

Diakuinya, sosialisasi kenakalan remaja sangat penting mengingat pada zaman modern ini banyak terjadi kasus kenakalan remaja dari anak usia dini, bahkan sampai orang tua. Di samping itu agar peserta didik senantiasa menerapkan nilai-nilai Pancasila.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya sosialisasi ini agar peserta didik mempunyai kesadaran diri dan gambaran mengenai hal-hal yang semestinya dilakukan dan yang perlu dihindari demi masa depan. Siswa diharapkan dapat meningkatkan pengintegrasian karakter positif pada diri siswa tersebut,” jelas Nurhadi.

Kapolsek Suruh, Iptu Muh. Ali, mengatakan tingkat kenakalan remaja di Kecamatan Suruh relatif masih wajar. Di antaranya masih dibentengi dan didukung sekolah-sekolah yang berbasis islami.

“Tapi kami tetap melaksanakan patroli dan imbauan agar kenakalan remaja tidak terjadi di wilayah Suruh. Salah satunya dengan sosialisasi di SMP Muhammadiyah Suruh ini,” kata Kapolsek.

Sementara itu, Komandan Koramil Suruh, Kapten Muhammad Kurdi, mengatakan wujud bela negara yang telah dilakukan sebagai pelajar Pancasila, yaitu ketika siswa sudah memahami dan membuktikan dengan perilaku terhadap sila pertama sampai dengan sila kelima.

“Apabila dalam hal tersebut sudah dilaksanakan, baik di sekolah maupun dirumah itu merupakan wujud bela negara. Cinta Tanah Air, cinta sekolah, cinta keluarga merupakan wujud dari bela negara,” jelas Danramil Suruh.

Menurutnya, tantangan siswa ke depan terhadap bela negara, yaitu dengan mendengarkan guru, mendengarkan orang tua. Hal tersebut merupakan wujud dari bela negara.

“Tantangan tersebut merupakan tantangan dari individual anak-anak. Dengan di sekolah bisa memajukan kelas, memajukan sekolahan, belajar kelompok, musyawarah, itu semua merupakan wujud dari bela negara,” tandas Kapten Kurdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya