Jateng
Selasa, 26 Agustus 2014 - 16:50 WIB

PENGENDALIAN BBM SUBSIDI : Organda Khawatir Angkutan Umum Sulit Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pom Bensin manahan Memajang Tanda Kehabisan Premium (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pengendalian BBM subsidi jangan mengganggu operasional angkutan umum, ujar Penasehat Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Semarang Dedi Sudiardi.

“Pengaruh dari kelangkaan BBM memang sejauh ini belum terjadi, tetapi jika kondisinya terus demikian maka akan berpengaruh terhadap operasional kami dan tentunya bagi masyarakat,” ujarnya seperti dikutip Antara, Selasa (26/8/2014).

Advertisement

Menurutnya kelangkaan yang baru terjadi sekitar dua hari ini diakuinya sudah mulai dikeluhkan oleh pengusaha angkutan umum.

“Bisa saja satu angkutan yang seharusnya dalam melayani trayek tertentu berputar dua kali sehari tetapi karena kelangkaan BBM ini mereka hanya satu kali putar saja,” jelasnya.

Menurutnya jika kelangkaan BBM terus terjadi maka akan banyak pemilik kendaraan umum yang memilih untuk menggarasikan kendaraannya daripada harus kesulitan mencari SPBU yang stok solarnya masih tersedia.

Advertisement

Mengenai kelangkaan BBM tersebut, pihaknya memprediksi tidak ada pemilik angkutan yang terpaksa berpindah konsumsi BBM dari subsidi ke nonsubsidi hanya karena tetap ingin beroperasi.

“Tidak mungkinlah seperti itu, bagaimanapun juga kami tetap butuh subsidi karena kalau pakai nonsubsidi terpaksa tarif dinaikkan, akibatnya yang kena masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya kelangkaan BBM tidak hanya berdampak bagi penumpang tetapi juga masyarakat luas karena angkutan barang dipastikan akan terganggung operasionalnya.

Advertisement

Sementara itu pengurus Organda Jateng Karsidi Anggoro mengatakan jika pembatasan jam penjualan solar bersubsidi tersebut tidak mengganggu operasional angkutan umum maka pihaknya tidak akan mengajukan keberatan, tetapi jika sampai mengganggu operasional kemungkinan Organda akan meningkatkan tarif angkutan umum karena diprediksi banyak yang berpindah ke Solar Dex.

“Kalau tidak beralih BBM sementara penjualan dibatasi pasti kami akan kesulitan beroperasi, jadi solusinya bisa saja beralih ke Solar Dex dan akibatnya tarif harus naik,’ jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif