Jateng
Sabtu, 3 September 2022 - 14:51 WIB

Pengeroyokan Anggota TNI AD di Salatiga, Pelaku Lima Orang, Satu Meninggal

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (laskar-suzuki.com)

Solopos.com, SALATIGA — Seorang anggota TNI AD yang bertugas di Yonif MR 411/Pandawa/6/2 Kostrad, Pratu RW, mengalami pengeroyokan dari lima orang pemuda di Pasar Blauran, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (1/9/2022). Satu dari lima pelaku pengeroyokan itu dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RST Dr. Asmir.

Dikutip dari laman tniad.mil.id, pengeroyokan itu terjadi saat Pratu RW berboncengan dengan istrinya yang hamil enam bulan. Di tengah perjalanan, motor yang dikendarai anggota TNI itu diserempet mobil pikap yang dikendarai Argo Wahyu Pamungkas, warga Kaloran, Temanggung.

Advertisement

Sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW diadang pelaku bersama empat rekannya. Perkelahian pun tak bisa dihindarkan. Meski demikian, Pratu RW yang kalah jumlah akhirnya menjadi korban pengeroyokan lima orang bertato tersebut.

Istri Pratu RW yang melihat suaminya dikeroyok kemudian meminta pertolongan melalui grup Whatsapp teman seangkatan suaminya. Rekan-rekan Pratu RW yang tidak terima rekannya dikeroyok akhirnya melakukan pencarian terhadap kelima pelaku.

Advertisement

Istri Pratu RW yang melihat suaminya dikeroyok kemudian meminta pertolongan melalui grup Whatsapp teman seangkatan suaminya. Rekan-rekan Pratu RW yang tidak terima rekannya dikeroyok akhirnya melakukan pencarian terhadap kelima pelaku.

Kelima pelaku pengeroyokan anggota TNI Yonif 411 di Salatiga itu akhirnya ditemukan. Kelima langsung dibawa ke Markas Yonif 411 di Salatiga.

Baca juga: Sidang Kasus Pengeroyokan Ade Armado, Enam Terdakwa Divonis 8 Bulan Penjara

Advertisement

Pelaku pengeroyokan TNI AD di Salatiga yang meninggal dunia itu adalah Argo Wahyu Pamungkas. Argo Wahyu Pamungkas merupakan aktor utama di balik terjadinya pengeroyokan terhadap anggota TNI AD, Pratu RW. Korban merupakan pengendara mobil pikap yang menyerempet motor Pratu RW saat memboncengkan istrinya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna, membenarkan terjadinya pengeroyokan terhadap Pratu RW oleh lima pemuda yang diduga preman.

Baca juga: Diresmikan Panglima TNI, Ini Makna Filosofis Monumen 1 Abad PSHT di Madiun

Advertisement

Meski demikian, ia pun mengaku kasus kematian salah satu pengeroyok itu saat ini ditangani Denpom IV/3 Salatiga dan Polres Salatiga.

“Kejadian ini sedang ditangani Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” ujar Tatang.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif