SOLOPOS.COM - PKL di kawasan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jateng ditertibkan aparat Satpol PP Kota Semarang, Rabu (10/1/2017). (Facebook.com-?Puri Pencet Pak Kus)

Penggusuran PKL di kawasan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang menjadi bahan perdebatan publik pengguna Internet (netizen).

Semarangpos.com, SEMARANG — Pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapak di sepanjang trotoar di kawasan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) digusur aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Selasa (10/1/2017).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Seorang pengguna akun Facebook ?Puri Pencet Pak Kus membagikan informasi penggusuran itu ke dalam grup Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) yang lantas memancing publik pengguna Internet (netizen) member MIK Semar untuk berkomentar. Pengguna akun Facebook ?Puri Pencet Pak Kus juga mengunggah beberapa foto suasana penggusuran PKL di kawasan tersebut.

Sebagian netizen menilai tindakan Satpol PP itu sangat bermanfaat bagi pengguna jalan di Ngesrep karena PKL di kawasan itu sering dianggap sebagai sumber kemacetan arus lalu lintas. Sebagian netizen bahkan mencibir PKL yang membuka lapak di kawasan tersebut. “Pingin usaha yo modal panggonan, pingine gratisan, nggo strategis,” celetuk pengguna akun Facebook Bayu Chandra Wewaka.

Namun yang mengejutkan, seorang penambal ban yang juga digusur Satpol PP itu mengaku membuka kembali lapaknya pada malam hari. Penambal ban itu mengungkapkan hal tersebut dalam kolom komentar dengan akun Ahmad Adi Santoso. Hal itu lantas menuai kritikan sekaligus pembelaan dari sebagian netizen member MIK Semar. “Dasar wong ndableg [Dasar orang bebal],” kritik pengguna akun Bayu Chandra Wewaka.

Netizen lain membela dengan alasan pengguna jalan di Ngesrep pun terkadang juga membutuhkan seorang penambal ban meskipun lapaknya mengganggu pengguna jalan. “Umpomo ban mu bocor….mbengi2 umah mu adohhh rak ono tambal ban terusss piye…..poww arep mbokk sebullll ban muu [Misal ban anda bocor, saat malam dan rumah anda jauh, apa mau anda tiup ban anda itu],” timpal pengguna akun Facebook Priyo Gendut.

Perdebatan netizen mengenai penggusuran di Semarang itu terus berlanjut dengan pendapat masing-masing. PKL di kawasan Ngesrep itu memang sudah berdiri bertahun-tahun dan tak pernah diusik pihak Satpol PP. Meski demikian sebagian netizen berharap agar penertiban ini dapat dipatuhi semua pihak dan PKL tak membuka lagi lapaknya di sepanjang trotoar di Ngesrep. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya