SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Juri Paramakarya, Haryadi B. Sukamdani (kanan), tengah meninjau produk furnitur CV SAS ditemani pemilik CV SAS, Sasmia, di pabrik yang terletak di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Kamis (3/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Penghargaan bagi industri kecil dan menengah atau Paramakarya salah satu nominenya adalah CV SAS.

Semarangpos.com, SEMARANG – Industri kecil dan menengah yang bergerak dalam usaha mebel di Kabupaten Jepara terbilang banyak. Namun, dari sekian banyak usaha itu hanya CV Surya Alam Semesta (SAS) yang masuk nomine peraih Penghargaan Paramakarya 2017.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Paramakarya merupakan penghargaan bagi industri kecil dan menengah tingkat nasional yang diberikan Presiden setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil. Penghargaan ini diberikan kepada industri kecil dan menengah karena produktivitas atau kinerja karyawannya dianggap baik.

Nomine penerima Paramakarya merupakan peraih penghargaan Siddhakarya, atau lebih dulu memenangi penghargaan produktivitas di tingkat provinsi.

Pada tahun 2017 ini, di Jateng ada dua perusahaan yang menjadi nomine penerima Paramakarya, yakni CV Intrafood, yang bergerak dalam bidang pembuatan minuman serbuk dari Solo dan CV SAS di Jepara.

Penghargaan Paramakarya.

Ketua Dewan Juri Paramakarya, Haryadi B. Sukamdani, (dua dari kanan) tengah berbincang dengan karyawan CV SAS di Jepara, Kamis (3/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Penilaian terhadap CV SAS dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Juri Paramakarya, Hariyadi B. Sukamdani. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu datang ke pabrik CV SAS di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara bersama Kepala Subdit Promosi dan Kerja Sama Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Isnarti Hasan, serta para pejabat Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jateng, Kamis (3/8/2017).

Isna, sapaan Isnarti Hasan, menyebutkan diadakan penghargaan Paramakarya tak lain untuk memacu produktivitas para pelaku industri kecil dan menengah di Indonesia.

“Produktivitas adalah tenaga pengerak paling ampuh bagi pertumbuhan ekonomi negara maupun perusahaan. Dengan meningkatnya produktivitas, maka akan meningkat pula daya saing perusahaan dan juga bangsa,” tutur Isna saat berbincang dengan Semarangpos.com di pabrik CV SAS, Kamis.

Isna menambahkan total ada 50 industri kecil dan menengah (IKM) yang menjadi nomine penerima Paramakarya 2017. Ke-50 perusahaan ini nantinya akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para akademisi, asosiasi pengusaha, dan lain-lain, untuk disaring menjadi 30 IKM. Ke-30 IKM inilah nanti yang berhak menerima Penghargaan Paramakarya yang akan diumumkan pada November mendatang.

Sementara itu, Owner CV SAS, Sasmia, merasa bangga perusahaannya masuk dalam daftar nomine penerima Paramakarya. Meski demikian, ia tak melakukan persiapan khusus agar perusahaan memenangi penghargaan itu.
Pasar Eropa

“Enggak ada persiapan khusus. Bagi kami apa pun itu, selama memberikan hal positif bagi perusahaan akan ikuti,” tutur alumnus Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisu) Jepara itu.

Dari sisi produktivitas, CV SAS memang tergolong tinggi. Terbukti, angka penjualan produk perusahaan itu terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, tahun lalu CV SAS mampu meraih penjualan mencapai miliaran rupiah, meski hanya memiliki 50 karyawan, di mana 10 di antaranya berstatus magang.

Selain memasarkan produknya di dalam negeri, CV SAS juga banya menjual produk-produknya di luar negeri, terutama pasar Eropa, seperti Prancis dan Belgia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya