SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Penguatan dolar AS terhadap rupiah meningkatkan nilai ekspor tekstil hingga 10% selama tiga bulan ini, ujar ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Semarang Agung Wahono.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah ini memang cukup memengaruhi nilai ekspor kami, meskipun secara kuantitas tidak ada perubahan,” ujarnya seperti dikutip Antara, Selasa (14/10/2014).

Peningkatan nilai ekspor tersebut biasa terjadi seiring dengan penguatan dolar AS terhadap rupiah. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 1998 lalu yaitu penguatan dolar AS mencapai Rp15.000/dolar AS.

Mengenai kebutuhan bahan baku, Agung mengatakan penguatan dolar AS tersebut tidak memengaruhi harga bahan baku yang sebagian masih diimpor dari luar negeri.

“Kalau untuk harga bahan baku menyesuaikan nilai kontrak awal, jadi fluktuasi rupiah terhadap dolar AS tidak memengaruhi harga bahan baku yang kami impor,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi berharap agar nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus menguat, sehingga harga bahan baku dari luar negeri tetap terjangkau.

“Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini yang membuat berat operasional industri dalam negeri, karena masih banyak bahan baku industri yang harus diimpor,” ujarnya.

Menurutn dia, masih banyak industri yang harus mengimpor bahan baku padahal pemasaran produk tersebut dilakukan dalam negeri sehingga memengaruhi harga jual produk.

“Sebetulnya bisa saja produk tersebut diekspor, tetapi untuk ekspor ini saingannya sangat berat. Apalagi kalau harga bahan baku tinggi maka kita akan kesulitan bersaing dengan negara lain,” ucapnya, menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya