SOLOPOS.COM - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun, saat diwawancara seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jateng, Senin (11/9/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mulai menyalurkan bantuan pangan periode kedua, yakni berupa beras 10 kilogram/keluarga. Tercatat, ada sebanyak 3.574.712 kartu keluarga (KK) yang mendapat bantuan pangan tersebut.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun, mengatakan cadangan beras di Bulog Jateng saat ini tersedia sebanyak 224.000 ton. Sebagian bakal digunakan untuk penyaluran bantuan pangan secara bertahap selama tiga bulan ke depan.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Stoknya sudah siap dan mulai hari ini disalurkan secara serentak. Tetapi untuk tahap awal baru ada di enam daerah, yaitu Demak, Rembang, Sukoharjo, Klaten, kota Tegal, dan Batang. Mulai besok serentak di Jateng,” ujar Ahmad seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jateng, Senin (11/9/2023).

Ahmad menambahkan penyaluran bantuan pangan periode kedua ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Terutama beras yang saat ini harganya masih cenderung tinggi atau naik.

“Tujuan kedua, harapannya permintaan beras oleh masyarakat pada pasar berkurang. Sehingga nanti harganya akan turun, inflasi juga bisa dikendalikan,” imbuhnya.

Selain menyalurkan bantuan beras, Perum Bulog Kanwil Jateng juga menggencarkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Jateng. Kegiatan tersebut bakal terus dilakukan hingga akhir tahun 2023.

“Sampai saat ini Bulog Kanwil Jateng sudah menyalurkan SPHP sebanyak 62.600 ton. Ini terus kami laksanakan,” katanya.

Sementara itu, Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengatakan perkembangan kebutuhan bahan pokok di wilayahnya cenderung normal. Kendati demikian, ia tak menampik bila ada kenaikan yang cukup signifikan pada beras dan bawang putih.

“Langkah-langkah ke depan, kami akan melaksanakan pengecekan. Dari Pemprov, Polda Jateng, Kejaksaan Tinggi. Selama ini kita kenal Satgas Pangan, itu akan mengecek bagaimana stabilisasi harga pangan. Nanti akan lebih kita tingkatkan agar para distributor dan para pedagang tidak seenaknya menaikan harga di luar aturan yang ada. Sejauh ini, sementara stok aman,” kata Nana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya