SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SEMARANG — Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng) memastikan harga jual rumah subsidi telah ditetapkan mengalami kenaikan menjadi Rp162 juta per unit.

Kenaikan harga rumah subsidi ini diklaim menjadi penambah semangat bagi para pengembang lantaran sejak empat tahun terakhir patokan harga jualnya tidak pernah naik.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Ketua Himperra Jateng, Sugiyatno, mengatakan kenaikan tahun ini mencapai sekitar 10 persen. Besaran kenaikan rumah subsidi berlaku mulai 1 Juli 2023 dan disebut bakal terus mengalami lonjakan sampai dua tahun ke depan.

“Adanya kenaikan harga jual rumah subsidi tentunya jadi angin segar buat para pengembang. Sebab, mulai tahun ini sudah ketetapan harganya menjadi Rp162 juta. Selama empat tahun kan enggak pernah naik. Dari dulu harganya tetap, kisaran Rp155,5 juta. Angka kenaikannya berkisar 10 persen atau Rp14 jutaan,” kata Sugiyatno, Senin (10/7/2023).

Sugiyatno menyampaikan naiknya harga rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut akan mengikuti taksiran harga material bangunan di pasaran. Ia pun optimistis bahwa dengan harga rumah dinaikkan, paling tidak bisa membuat sektor perumahan bersubsidi kembali bergeliat.

“Saya yakin pengembang lebih bersemangat lagi karena empat tahun nilai material yang gila-gilaan, tapi harga rumahnya tidak pernah naik. Ya dengan naiknya harga rumah harapannya lebih bergeliat lagi. Teman-teman pengembang akan semangat mengerjakan proyek. Mulai 1 Juli ini sudah bisa mulai jualan dengan harga yang baru. Kemudian tahun depan juga sudah ditetapkan naik jadi Rp166 juta. Sehingga, dua tahun ke depan teman-teman sudah bisa mengatur ritmenya,” paparnya.

Lebih jauh, Himperra Jateng telah mematok target penjualan rumah sebanyak 9.000-10.000 unit sampai akhir Desember 2023. Target tersebut mengacu pada realisasi penjualan rumah subsidi tahun 2022 yang mampu mencapai lebih dari 9.000 unit.

Adapun rumah subsidi yang ditawarkan bagi warga Jawa Tengah dengan ukuran bangunan 36, luasan tanah 60 meter dan tipe rumah 21-36.

“Target tahunannya kami enggak bisa hitung semua ya. Cuman kalau untuk tahun 2023 target kami bisa sampai akad 9.000-10.000 unit. Kami acuannya dari capaian akad kredit tahun kemarin yang sekitar 9.000 unit. Nah, untuk realisasi penjualan sampai 20 Juni sudah 6.214 unit,” akunya.

Pihaknya berharap adanya kenaikan harga rumah subsidi bisa mendongkrak penjualan selama tahun ini. Terlebih lagi, BTN sebagai bank pembiayaan rumah subsidi menawarkan uang muka 1 persen kepada para calon konsumen.

“Artinya, menarik banget buat konsumen yang tertarik ambil rumah karena nilai uang mukanya enggak besar. Bisa ambil uang muka sesuai aturan BTN,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya