SOLOPOS.COM - Kondisi pengungsian di rumah Amrih Nur Sulistyowati, warga Desa Undaan Lor RT003/RW003 Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (9/2/2024). (Dokumentasi Pribadi Amrih).

Solopos.com, DEMAK – Salah satu rumah warga di Desa Undaan, Kecamatan Karangayar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), menjadi tempat pengungsian sementara bagi ribuan warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan.

Para pengungsi itupun kini mulai kehabisan stok makanan karena terisolasi banjir yang tak kunjung surut.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ribuan warga itu di antaraya ada yang mengungsi di rumah Amrih Nur Sulistyowati, warga Desa Undaan Lor RT003/RW003.

Setidaknya, tercatat ada sekitar 200 keluarga membaur jadi satu di rumah perempuan usia 40 tahun itu.

“Sejak Kamis (8/2/2024) sore mengungsinya. Tumpek blek semua di sini. Ada lansia (lanjut usia), balita, dewasa, anak-anak. Terus motor, surat-surat, sama ternak-ternak yang diselematkan juga diungsikan di sini (rumahnya),” kata Amrih kepada Solopos.com, Jumat (9/2/2024).

Amrih menceritakan, ribuan pengungsi tersebut ada yang tidur di ruang tamu, gudang, hingga teras rumah. Mereka semua tidur hanya dengan beralaskan tikar dan selimut seadanya.

Adapun kondisi saat ini stok makanan berupa beras, telur, makanan cepat saji seperti mie dan lainnya mulai menipis.

Sebab, bantuan berupa kebutuhan pokok itu terkahir dikirim oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada Kamis sekitar 11.30 WIB.

“Tadi pagi sebenarnya ada pengiriman lagi. Tapi desa kita enggak dapat. Akhirnya ini dirikan dapur umum. Masaknya pakai milik warga masing-masing. Pakai beras sendiri, telur bebek peliharaan warga, sama sisa mie bantuan tadi malam. Dan ini mau ke mana-mana enggak bisa (terisolasi). Meski di sini enggak banjir, tapi sekitarnya masih tinggi, seleher, hampir 2 meter. Ada sih jalan memutar, tapi jauh,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, membenarkan bila saat ini banjir masih merendam sebagian wilayah kecamatan Karanganyar.

Banjir yang diakibatkan tanggul Sungai Wulan jebol pada Kamis (8/2/2024) siang itu membuat ratusan rumah terendam dan ratusan jiwa harus mengungsi.

“Tim SAR gabungan hingga pukul 05.00 WIB ini telah mengevakuasi sekitar 325 warga dari 7 desa di Kecamatan Karanganyar dan dibawa ke posko induk Jembatan Tanggulangin, posko Terminal Jati dan Posko Balai Desa Jati,” ungkap Budiono.

Lebih rinci, ketujuh desa tersebut antara lain Desa Karanganyar, Desa Norowito, Desa Kedungwaru, Desa Kotakan, Desa Ketanjung, Desa Ngumpil, dan Desa Ngemplik.

Banyak di antara warga yang harus dievakuasi dari atap rumah karena ketinggian air yang merendam mecapai 3 meteran.

“Tim SAR gabungan hingga pagi ini masih berjibaku mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa” sambungnya.

Meskipun pagi ini cuaca di kecamatan Karanganyar cukup cerah, namun ketinggian air tidak berkurang. Debit air yang berasal dari Sungai Wulan yang merupakan salah satu sungai terbesar yang melintasi kecamatan Karanganyar Demak tersebut masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya