Jateng
Selasa, 7 Agustus 2018 - 04:50 WIB

Pengusaha Jateng Tak Agresif Ekspansi, Ini Sebabnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong>&nbsp;Belum menentunya situasi global yang bisa memengaruhi perekonomian Indonesia membuat para pengusaha di Jawa Tengah memilih tidak agresif melakukan ekspansi.</p><p>Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Frans Kongi mengatakan para pengusaha di Jateng pasti akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi. Menurutnya, hal tersebut untuk mengantisipasi dinamika perekonomian global ynag bisa berubah dengan sangat cepat.</p><p>"Ekspansi barang tentu berhati-hati. Yang jelas, kita sedang mempertahankan industri sekarang," katanya kepada <em>Jaringan Informasi Bisnis Indonesia</em> (<em>JIBI</em>), Senin (6/8/2018).</p><p>Dia mengungkapkan para pengusaha mencoba berpikir realistis pada tahun 2018 ini. Meskipun begitu, tambahnya, bukan berarti tidak ada harapan untuk pertumbuhan hingga akhir tahun.</p><p>"Kita bertahan bukan berarti harapan <em>gak</em> ada. Harapan masih tetap ada," tuturnya.</p><p>Menurutnya, banyak pengusaha di Jateng yang belum bisa memanfaatkan momentum nilai tukar rupiah. Pasalnya, sebagian besar bahan baku untuk industri di Jateng masih mengandalkan produk impor.</p><p>Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng Bernardus Arwin menyatakan produk-produk manufaktur kini menjadi unggulan Jateng. Hampir 2/3 ekspor Jateng disumbang dari sektor industri manufaktur tersebut.</p><p>"Jateng kuat di manufaktur. Ini jadi target menarik bagi investor dan perlu kita dorong terus," ujarnya.</p><p>Namun, dia menilai dukungan industri penunjang dalam negeri masih perlu ditingkatkan. Pasalnya, konten barang-barang penunjang umumnya masih impor.</p><p>"Yang dibutuhkan bukan hanya industri utamanya saja, tapi juga industri penunjangnya. Supporting industry kita masih banyak impor, sehingga mengurangi nilai competitiveness dari produk akhir kita," katanya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif