Jateng
Rabu, 26 Agustus 2015 - 16:50 WIB

PENINGKATAN SDM : AMKRI Dorong Tenaga Kerja Miliki Sertifikasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi para pencari kerja (JIBI/Solopos/Antara)

Peningkatan SDM bisa dilakukan dengan cara kepemilikan sertifikasi.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Jawa Tengah mendorong sumber daya manusia (SDM) segera bersertifikasi untuk meningkatkan daya saing industri lokal di pasar global.

Advertisement

“Selama ini tenaga kerja di industri mebel bagus tetapi standar kompetensinya kurang. Yang masih banyak terjadi adalah SDM tidak bekerja secara efisien,” kata Ketua AMKRI Jateng Bernadus Arwin, di Semarang, Rabu (26/8/2015).

Menurutnya, industri yang ideal adalah industri yang memiliki daya saing tinggi, salah satunya terlihat dari produksinya yang berjalan bagus.

“Sistem produksinya tidak bisa parsial tetapi secara mekanisasi, berkelanjutan. Selama ini, kenapa justru Tiongkok yang banyak mengekspor mebel, karena mereka mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan sesuai dengan tuntutan zaman,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, yang terjadi di Indonesia salah satunya Jawa Tengah adalah mengandalkan bahwa produk tersebut buatan tangan tetapi kuantitasnya masih terbatas.

“Oleh karena itu, kompetensi ini perlu terus didorong. Jika ada sistem yang lebih standar khususnya dari sisi produksi, industri mebel akan lebih berkembang,” katanya.

Sementara itu, pihaknya mengatakan di Jawa Tengah sudah cukup banyak perusahaan maupun SDM industri mebel yang sudah bersertifikasi. Untuk jumlah SDM-nya sudah mencapai 4.000 orang, targetnya pada tahun ini bisa bertambah sebanyak 2.000 SDM yang bersertifikasi.

Advertisement

“Sertifikasi ini bisa juga sebagai penghargaan bagi SDM, dengan adanya penghargaan berupa sertifikasi tersebut diharapkan jumlah tenaga kerja di bidang mebel terus meningkat,” katanya.

Pihaknya mengakui, selama ini jumlah tenaga kerja khususnya bidang ukir terus mengalami penurunan karena banyak anak muda yang lebih memilih bekerja di bidang lain dibandingkan di industri mebel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif