SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kanalsemarang.com, KUDUS- Kapolres Kudus AKBP Bambang Murdoko menegaskan segera melakukan pengusutan terhadap pelaku penipuan yang mencatut nama pejabat atau aparat kepolisian di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Sebaiknya jangan mudah dipercaya ketika ada seseorang yang mengaku pejabat atau Kapolsek meminta sejumlah uang untuk keperluan tertentu. Lebih baik dilakukan pengecekan di kantor tempat pejabat tersebut bekerja,” ujarnya menanggapi maraknya penipuan yang mencatut nama kapolsek seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).

Penipuan dengan modus mencatut nama kapolsek, memang marak terjadi di Kabupaten Kudus dengan sasaran kepala desa.

Tercatat ada beberapa kepala desa di Kecamatan Undaan yang menjadi sasaran penipuan dengan modus mencatut nama Kapolsek Undaan AKP Suparji, dua kepala desa di antaranya telanjur mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu tersebut.

Kepala Desa Undaan Lor Edy Pranoto mengaku, mentrasfer uang senilai Rp15 juta ke rekning AKP Teguh Yuswardie yang diduga merupakan penipuan.

Kejadian tersebut, kata dia, berawal saat dirinya hendak pergi ke Semarang bersama kepala desa yang lainnya berkumpul di Balai Desa Undaan Lor.

Sebelum pergi, dia mengaku, menerima telepon dari seseorang yang mengaku Kapolsek Undaan AKP Suparji.

“Dia minta dipinjami uang Rp30 juta untuk keperluan pengambilan dua unit mobil yang merupakan bantuan dari pusat,” ujarnya.

Ia mengaku, tidak ada uang sebanyak itu, tetapi desa mempunyai uang kas Rp10 juta.

Akan tetapi, kata dia, penelpon yang mengaku Suparji meminta uang Rp15 juta.

Akhirnya, Edy menghubungi bendahara desa yang bernama Isma untuk menyerahkan uang senilai Rp15 juta ke Polsek Undaan dengan memberikan nomor penelepon tersebut.

Ternyata, lanjut dia, si penelepon meminta Isma untuk mentransfernya ke rekening atas nama AKP Teguh Yuswardie.

“Sadar menjadi korban penipuan, kami mencoba mengecek nomor telepon tersebut ternyata tidak bisa dihubungi kembali,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sambung Astuti Widyawati juga menjadi korban penipuan dengan kerugian sebesar Rp15 juta dengan modus yang sama mengaku meminta pinjaman uang untuk keperluan audit keuangan.

Kades Berugenjang Kiswo juga menerima penelepon yang mengaku Kapolsek Undaan meminjam uang senilai Rp30 juta untuk keperluan keberangkatan ke Polda karena diundang langsung oleh Kapolda Jateng.

“Saya tidak meminjaminya karena kas di desanya tidak ada uang,” ujarnya.

Penipuan dengan modus yang sama juga terjadi di Kecamatan Jati yang mencatut nama Kapolsek Jati AKP Naim dengan modus penipuan yang hampir sama di Kecamatan Undaan.

Kades Getas Pejaten Indiarto mengaku ditelepon seseorang yang mengaku kapolsek, namun tidak dihiraukan karena sudah mendengar ada modus penipuan seperti itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya