SOLOPOS.COM - Ketiga perempuan paruh baya pelaku penipuan dengan modus gendam saat dimintai keterangan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Abiyoso Seno Aji, di Mapolrestabes Semarang, Jumat (10/3/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Penipuan dilakukan tiga perempuan usia paruh baya dengan modus operandi bisa mengobati segala jenis penyakit bukan hanya beraksi di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tiga wanita berusia paruh baya yang diringkus aparat Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang karena melakukan penipuan dengan modus oprandi mengaku bisa mengobati segala jenis penyakit ternyata bukan hanya beraksi di RSUP dr. Kariadi, Semarang.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Ketiga perempuan yang diketahui bernama Turiyati, 57, warga Sawah Besar, Kaligawe, Gayamsari, Narni, 52, warga Perum Duta Bandara, Kosambi, Tangerang, dan Lestari, 47, warga Beton Mas, Panggung Lor, Semarang Utara itu ditangkap aparat Polrestabes Semarang, Rabu (8/3/2017).

Dalam kesaksiannya di depan petugas, ketiganya mengaku sudah kerap melakukan aksi penipuan dengan cara membacakan mantra terlebih dahulu kepada korbannya alias gendam. Ketiganya bahkan pernah beraksi di luar Semarang, seperti Surabaya, Gresik, dan Jakarta.

Sasaran penipuan ketiga perempuan paruh baya itu tak lain adalah pasien yang dalam kondisi sakit parah. Kepada pasien itu, ketiganya menawarkan kesembuhan dengan cara membacakan doa atau mantra.

“Saya datang dan menawari korban agar sakitnya sembuh. Waktu itu ya mereka percaya saja,” kata Turuyati saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Jumat (11/3/2017).

Untuk membantu aksinya, Turyati turut dibantu kawanannya yang berpura-pura sebagai pasien. Korban yang percaya pun langsung dimintai syarat oleh pelaku untuk menyiapkan sejumlah mahar. Sebagai gantinya, korban diberikan barang yang dibungkus kain untuk dibawa pulang.

Setelah pulang korban baru tahu bahwa dirinya tertipu. Bungkusan itu setelah dibuka ternyata isinya berupa potongan kertas koran, mur dan uang Rp2.000.

”Saya dapat teknik seperti ini dari teman yang sudah almarhum, tahun 2014 mulai belajar gendam,” aku Turuyati.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Abiyoso Seno Aji mengatakan dalam menjalankan aksinya para perempuan paruh baya ini juga dipantu seorang tersangka lain berinisal WI. WI saat ini masih menjadi buruan aparat kepolisian.

Sebelumnya kawanan penipu dengan modus gendam itu juga pernah beraksi di RSUP Dr. Kariadi, pada 12 Agustus 2016 lalu. Saat itu ketiganya berhasil menipu salah seorang korban, Koesnijah, 81, warga Lempongsari, Semarang. Akibat aksi penipuan itu, korban mengalami kerugian senilai Rp23 juta serta emas dengan berat sekitar 60 gram.

”Jadi saat itu korban berada di kantin Paviliun Garuda [RSUP Dr. Kariadi]. Kemudian, didekati tersangka dan menggunakan tipu muslihat atau serangkaian kata bohong seolah-olah dapat menyembuhkan. Korban yang terperdaya pun menyerahkan uang dan barang berharga miliknya,” jelas Abiyoso.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya