SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan dengan sasaran perhiasan. (cbc.ca)

Penipuan Semarang menimpa delapan perempuan asal Demak yang dijanjikan mendapat kerja.

Semarangpos.com, SEMARANG — Delapan perempuan asal Desa Bungo, Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mengadu ke polisi setelah merasa tertipu oleh seseorang yang menjanjikan mencarikan pekerjaan bagi mereka di Kota Semarang.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Uniknya, kedelapan perempuan itu ditebar di berbagai penjuru Kota Semarang sebelum mereka sadar telah tertipu. Dalam laporan mereka ke Polrestabes Semarang, Kamis (28/7/2016), para korban penipuan Semarang juga mengaku berbagai barang berharga mereka dibawa kabur oleh pelaku.

Kedelapan korban penipuan Semarang uitu adalah Winda Wulandari, 23, Listiyanti, 18, Elly Nur Indah, Sukmawati, 19, Siti Fatimah, 19, Sri Ambarwati, 27, Sutiyana, 21, dan Afniyah, 18. Mereka ditelantarkan penipu itu di sejumlah tempat berbeda di Kota Semarang.

Salah seorang korban bernama Winda Wulandari menjelaskan bahwa penipuan Semarang tersebut bermula ketika mereka menemukan brosur lowongan kerja di sebuah perusahaan lengkap dengan berbagai posisi. Para korban selanjutnya bersepakat untuk bersama-sama melamar pekerjaan di perusahaan yang tertera di brosur tersebut, PT DMI, dengan menghubungi nomor telepon yang tertera di brosur tersebut.

Nomor yang dihubungi tersebut ternyata dijawab oleh seorang laki-laki bernama Budi yang mengaku sebagai pegawai perusahaan itu. “Kami diminta menunggu di depan Gedung Pandanaran, Jl. Pandanaran,” katanya.

Setelah beberapa saat menunggu, kata dia, laki-laki yang mengaku bernama Budi tersebut menghampiri mereka. Para korban selanjutnya diantar satu per satu oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor ke sejumlah lokasi berbeda, seperti kawasan Kokrosono, Kampus Udinus, serta Jl. Indraprasta.

Saat diantar tersebut, para korban diminta meninggal berbagai benda yang terbuat dari logam dengan alasan akan terdeteksi saat akan masuk ke perusahaan. Korban yang menuruti perintah pelaku kemudian menitipkan telepon seluler dan berbagai perhiasan mereka.

Para korban lowongan kerja palsu itu kemudian ditebar di berbagai sudut Kota Semarang oleh pelaku hingga akhirnya bertemu kembali di kawasan Kokrosono, Semarang, setelah bingung mencari jalan pulang. Para korban kemudian dibantu oleh warga untuk melapor ke Polrestabes Semarang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya