SOLOPOS.COM - Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Penurunan harga BBM ternyata belum berpengaruh terhadap penurunan harga kebutuhan pokok. Di beberapa pasar di Semarang, harga kebutuhan pokok justru mengalami kenaikan 

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Penurunan harga BBM subsidi belum berdampak pada sembako bahkan ada beberapa komoditas yang justru mengalami kenaikan harga.

“Untuk harga gula pasir justru naik Rp5.000/karung, jika sebelumnya harga per karung yang berisi 50 kg Rp440.000 saat ini mencapai Rp445.000,” kata salah satu penjual sembako di Pasar Bulu Nur Hanifah seperti dikutip Antara, Selasa (20/1/2015).

Sedangkan komoditas lain yang tidak mengalami perubahan harga yaitu beras kualitas medium, sedang, hingga premium. Untuk medium harganya di kisaran Rp9.000/kg, kualitas sedang Rp9.500/kg, dan premium mencapai Rp10.000/kg.

Padahal, kenaikan harga BBM subsidi yang terjadi pada akhir tahun lalu langsung memberikan dampak yang signifikan terhadap kenaikan harga sembako. Misalnya untuk beras medium, sebelum kenaikan harga BBM subsidi masih di kisaran Rp7.800-Rp7.900/kg.

Meski demikian, pihaknya mengakui kenaikan harga tersebut bukan hanya diakibatkan oleh kenaikan harga BBM tetapi juga saat ini bukan merupakan musim panen bagi sejumlah komoditas salah satunya beras.

“Memang kalau bukan musim panen biasanya akan terjadi kenaikan harga, tetapi untuk saat ini kenaikan harga sembako juga terjadi karena kenaikan harga BBM subsidi,” katanya.

Untuk komoditas lain yang harganya masih stabil yaitu minyak goreng dengan harga Rp10.000/kg, sedangkan untuk hitungan literan yaitu Rp12.000/liter. Sedangkan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu telur ayam dari Rp210.000/peti saat ini harganya Rp198.000/peti.

“Setiap peti berisi 10 kg telur ayam, untuk penurunan ini tidak terjadi secara langsung tetapi bertahap. Sebelum turun menjadi Rp198.000/peti harga telur ayam mencapai Rp199.000/peti, penurunan yang terakhir baru terjadi hari ini,” katanya.

Sementara itu, jika sebelumnya harga cabai merah mencapai Rp70 ribu-80 ribu/kg untuk saat ini harganya turun signifikan menjadi Rp35.000/kg. Untuk penurunan komoditas ini juga terjadi secara bertahap, penurunan yang terakhir mencapai Rp5.000/kg sejak tiga hari yang lalu.

Untuk cabai rawit harganya juga turun menjadi Rp20.000/kg. Menurut salah satu pedagang cabai Kasminah, dengan penurunan harga ini animo masyarakat untuk membeli komoditas tersebut kembali meningkat.

Komoditas lain yaitu bawang merah dan bawang putih harganya masih stabil dari sebelum penurunan harga BBM subsidi. Untuk bawang putih di harga Rp18.000/kg, sedangkan bawang merah Rp12-13.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya