Jateng
Kamis, 9 Juli 2015 - 17:50 WIB

PENYAKIT MENULAR : DBD Renggut Nyawa Tiga Warga Temanggung

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Penyakit menular demam berdarah dengue (DBD) di Temanggung mengakibatkan kematian.

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG-Tiga warga di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada periode Januari-Juni 2015.

Advertisement

Kasi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, Bidang Pengamatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sukamsih di Temanggung, Kamis, menyebutkan mereka yang meninggal dua di antaranya warga Kecamatan Temanggung dan satu warga Kecamatan Kedu.

Ia menuturkan kedua kecamatan tersebut merupakan daerah endemik DBD, tetapi tidak semua desa atau dusun, hanya ada beberapa desa atau dusun di dua kecamatan itu yang endemis DBD, terutama daerah asal ketiga warga yang meninggal itu.

Menurut dia jumlah warga Temanggung yang meninggal akibat DBD pada tahun ini lebih banyak dari tahun lalu hanya satu orang.

Advertisement

Ia menjelaskan jumlah kasus DBD secara keseluruhan sejak awal 2015 hingga bulan Juli ini tercatat 210 kasus DBD. Jumlah kasus ini juga meningkat dibandingkan dengan jumlah kasus DBD tahun 2014 lalu pada periode yang sama yakni hanya berkisar kurang lebih 160 kasus.

Ia menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun 2014 jumlah kasus DBD paling tinggi terjadi pada Oktober-November dan Juni-Juli karena faktor cuaca.

“Pada bulan-bulan tersebut cuaca tidak menentu dan juga terjadi perubahan cuaca sehingga penyakit sangat mudah berkembang, untuk itu warga harus tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masing-masing,” katanya.

Advertisement

Berbeda dengan Januari, katanya meskipun banyak hujan justru kasus DBD cenderung menurun karena aliran air lancar akibat hujan.

“DBD terjadi karena gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini bekembang di genangan air. Pada musim kemarau seperti ini jika terdapat genangan air berpotensi untuk berkembangnya nyamuk tersebut,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan berbagai cara antara lain melakukan pengasapan dan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif