SOLOPOS.COM - Warga berdiri di atas reruntuhan Relokasi Pasar Johar Semarang yang baru saja terbakar, Kamis (3/2/2022). (Solopos.com-Bidhumas Polda Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) hingga kini masih menyelidiki penyebab utama kebakaran di Relokasi Pasar Johar, yang terletak di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, Rabu (2/2/2022) malam.

Kendati demikian, dari data yang diperoleh Solopos.com, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.15 WIB itu menyebabkan 512 kios milik pedagang ludes dilahap si jago merah. Kebakaran tersebut juga baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIB, atau sekitar lima jam sejak api muncul.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Polda Jateng saat ini telah menerjunkan tim Labfor Polda Jateng guna menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Meski demikian, ada dugaan api berasal dari kios di blok F-4 yang menjual buah-buahan.

Baca juga: Begini Sejarah Pasar Johar Semarang, Dulu Terbesar Se-Asia

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebut kebakaran di Relokasi Pasar Johar Semarang itu menjadi pengingat betapa pentingnya edukasi keselamatan kerja. Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin apel upacara Bulan K3 Nasional 2022 di halaman PT Kubota Indonesia, Semarang, Kamis (3/2/2022).

“Ini jadi perhatian kita agar seluruh tempat kerja kita pastikan aman dan nyaman,” kata Ganjar saat apel.

Ganjar mengatakan, keselamatan kerja bisa dilakukan jika semua mempunyai kepedulian serta kesadaran yang sama. “Kami mengingatkan seluruh tempat kerja betul-betul dijaga, dicek dan ada orang yang melakukan pengecekan rutin. Kebakaran di Pasar Johar [relokasi], itu pasti ada sesuatu dan artinya itu terkait dengan keselamatan kerja,” jelas Ganjar.

Edukasi terhadap potensi-potensi kebakaran harus terus dilakukan. Tidak terbatas untuk pekerja di lingkungan industri, tetapi juga masyarakat secara luas.

Baca juga: Breaking News! Relokasi Pasar Johar Semarang Kebakaran

“Kalau meletakkan alat mudah terbakar itu bagaimana memberikan peringatan, bagaimana kepedulian. Awareness dari pekerja itu juga penting. Ini butuh kekompakan antara pihak manajemen dengan para pekerja. Sehingga kalau sistem udah bagus, pegawai bagus, komitmen bagus ya insyaallah keselamatannya akan terjaga, edukasi enggak boleh berhenti,” tegas Ganjar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya