Jateng
Rabu, 24 Februari 2016 - 11:50 WIB

PENYEBARAN PENYAKIT : DKK Menduga Ada Penderita Zika di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penanggulangan virus Zika di Kolombia (Reuters)

Penyebaran penyakit Zika diduga telah sampai ke Semarang, namun DKK belum bisa memastikannya.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang memprediksi adanya penderita virus Zika di Kota Semarang. Meski demikian, hingga kini DKK Semarang belum bisa memastikan apakah seseorang yang terserang virus itu benar-benar mengindap Zika atau Demam Berdarah Dengue (DBD).

Advertisement

“Antara Zika dan DBD itu gejalanya hampir sama. Sama-sama diawali dengan sendi-sendi yang nyeri. Bedanya kalau DBD itu ada pendarahan, sedangkan Zika tidak. Tapi sejauh ini kami belum tahu apakah penderita yang terserang itu mengidap DBD atau Zika. Kami belum melakukan tes terhadap keberadaan Zika,” Kepala DKK Semarang, Widoyono, saat berbincang dengan Semarangpos.com di Gedung DKK Jateng, Semarang, Rabu (24/2/2016).

Widoyono menambahkan sejauh ini DKK Semarang belum mendapat instruksi dari DKK Provinsi Jateng untuk melakukan tes terhadap keberadaan Zika. Jika sudah mendapatkan instruksi resmi pihaknya pun akan langsung melakukan pemeriksaan.

“Peralatan serta metode yang digunakan untuk melakukan tes pada penderita Zika dan DBD itu berbeda. Sejauh ini kami belum memiliki itu. Makanya, saat ini kami sedang menunggu instruksi dari DKK Provinsi. Kalau disuruh melakukan tes atau pemeriksaan Zika, kami pun siap,” imbuh Widoyono.

Advertisement

Widoyono menambahkan masyarakat di Indonesia sangat rentan menderita virus Zika, terutama saat musim penghujan seperti saat ini. Penyebaran virus ini hampir sama dengan DBD, yakni melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

“Ada tiga penyakit yang disebabkan gigitan virus, yakni DBD, Zika dan satu lagi Chikungunya. Maka dari itu, untuk menanggulangi penyebaran ketiga virus ini, masyarakat harus menjaga kebersihan di lingkungannya,” imbuh Widoyono.

Widoyono mengaku hingga Februari ini, penderita DBD di Kota Semarang tercatat sebanyak 224 orang. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding jumlah penderita DBD pada bulan Januari 2016, yakni 104 orang.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif