Jateng
Jumat, 31 Oktober 2014 - 02:50 WIB

PENYELEWENGAN BANTUAN SOSIAL : Kejari Kudus Minta Keterangan dari Para PKL

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi (JIBI/dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS- Pedagang kaki lima di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang menerima hibah gerobak, Kamis, dimintai keterangannya oleh Kejaksaan Negeri Kudus, terkait dugaan penyelewengan bantuan sosial PKL.

Advertisement

Nuroso, salah satu PKL, di Kudus, Kamis, mengaku dimintai keterangannya oleh Kejari Kudus.

Hanya saja, dirinya baru dimintai keterangannya terkait status hukum peguyuban dan keberadaan gerobak bantuan.

Advertisement

Hanya saja, dirinya baru dimintai keterangannya terkait status hukum peguyuban dan keberadaan gerobak bantuan.

“Nantinya, saya masih dimintai keterangannya lagi menunggu giliran pedagang yang lain yang juga dimintai keterangannya,” ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (30/10/2014).

Pedagang yang dimintai keterangan pada Kamis, kata dia, ada empat orang yang sekaligus sebagai ketua peguyuban di masing-masing lokasi.

Advertisement

Khusus PKL di depan Matahari Kudus, katanya, menerima bantuan tersebut pada 22 Agustus 2014 karena menunggu proses perizinan untuk berjualan para PKL di kompleks pusat perbelanjaan selesai.

“Hanya saja, belum mengetahui apakah mereka semua dimintai keterangannya hari ini (30/10) atau tidak,” ujar Nuroso sebagai ketua paguyuban PKL di depan Matahari Kudus.

Surat undangan dari Kejari Kudus, katanya, diterima pada Rabu (29/10) malam lewat Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus.

Advertisement

Berdasarkan surat undangan tersebut, dirinya diminta hadir ke Kantor Kejari Kudus untuk dimintai keterangannya sebagai saksi atas hibah gerobak anggaran tahun 2012.

“Informasi dari penyidik Kejari Kudus diduga ada penyalahgunaan anggaran,” ujarnya.

Gerobak jualan yang diterima dari Pemkab Kudus, kata dia, berupa satu unit gerobak dan delapan kursi, dua meja serta dua payung untuk jualan.

Advertisement

Hanya saja, dirinya tidak mengetahui nilai bantuan tersebut, karena sebatas menerima bantuan bersama 16 PKL lain yang berjualan di depan Matahari Kudus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif