SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal bersepeda motor (telegraph.co.uk)

Perampokan Semarang dilakukan komplotan begal yang menyasar seorang pedagang kaus yang menderita kerugian Rp2,5 juta.

Semarangpos.com, SEMARANG – Seorang mahasiswa yang juga pengusaha kaus, A. Saputra, 23, menjadi korban kawanan begal seusai menyerahkan pesanan kaus ke pelanggannya di Jl. Pamularsih, tepatnya di depan SMA Kesatrian I Semarang. Akibat perampokan Semarang itu, warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang tersebut mengalami kerugian senilai Rp2,5 juta.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Menurut Saputra, tiga orang lelaki berboncengan satu sepeda motor matik menghampiri dirinya seusai menyerahkan pesanan kaus ke pelanggan pada pukul 20.00 WIB, Minggu (20/3/2016). ”Salah satu begal yang mengenakan kemeja kotak-kotak dan celana pendek membawa celurit turun dari sepeda motor langsung menodongkan ke perut saya. Saya nekat melakukan perlawanan dengan menendang pelaku yang membawa celurit hingga terjatuh,” katanya, Selasa (22/3/2016).

Mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang itu sempat merampas celurit pelaku dan gantian menyerang begal tersebut sehingga mengakibatkan tangan kiri pelaku menderita luka robek. ”Saat saya hendak menghidupkan sepeda motor, pelaku lain mendorong saya sehingga terjatuh bersama sepeda motor dan barang-barang yang saya bawa seperti handphone, kaus dagangan,” bebernya.

Dia mampu bangkit dan langsung kabur menuju ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPBU) Pamularsih untuk meminta pertolongan orang yang ada di sana. ”Disertai empat orang, saya kembali lagi ke tempat kejadian untuk mengambil, handphone LG Magna, kaus dagangan, charge telepon seluler yang terjatuh sudah tidak ada lagi. Kemungkinan dibawa kabur kawanan begal,” ujarnya.

Dijebak?
Saputra menambahkan saat dirinya dibegal sebenarnya ada beberapa orang yang sedang berada warung makan tenda melihat kejadian, tapi tidak bereaksi atas perampokan Semarang itu. ”Mereka hanya diam saja, mungkin takut karena pelaku membawa celurit,” imbuhnya.

Dia mengaku belum melaporkan perampokan Semarang yang menimpanya ke polisi. Ia mengaku masih merasa trauma. ”Namun, saya akan segera melaporkan ke polisi agar kejadian itu diusut,” tandas pengusaha distro kaus tersebut.

Mengenai kemungkinan dirinya dijebak pelanggan yang memesan kaus melalui online, Saputra belum bisa memastikan. Hanya saja, menurut dia, setelah menyerahkan pesanan kaus kepada pemilik akun Facebook Ndut Mancung yang memesan melalui online, langsung muncul tiga begal tersebut. “Munculnya tiga orang itu kebetulan atau sudah direncanakan, saya tidak tahu. Biar nanti polisi yang mengusutnya,” imbuh Saputra.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya