SOLOPOS.COM - Peletakan batu pertama Taman Siranda oleh Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu (depan kedua dari kanan) pada Rabu (8/3/2023). (Ponco Wiyono/Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, menegur para kepala bidang yang jarang turun ke lapangan untuk merawat taman. Penanganan sampah dan perawatan taman dinilai bukan masalah besar jika para kabid terkait mau turun tangan langsung.

“Selama ini sudah dibantu tapi tidak dirawat, eman-eman. Mending dipaving saja, tidak perlu ada taman,” tegas Ita, sapaan akrab Hevearita G. Rahayu, saat peresmian Taman Siranda Semarang, Rabu (8/3/2023).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Di kesempatan itu, Ita menyoroti perawatan fasilitas umum, seperti taman. Selama ini, perawatannya berada di bawah naungan dua dinas, yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Wali Kota menginginkan adanya inventarisasi dan penyeragaman kepengelolaan.

“Misal, kalau median jalan punya DPU ya PU semua. Kalau taman ikut Disperkim ya Disperkim semua. Sehingga setiap kabid tidak uncal-uncalan, ini yang membuat taman tidak terawat,” tegas Ita.

Ita memberikan contoh, perawatan taman yang asal-asalan berada di depan rumah dinas Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam). Tanaman yang meninggi di lokasi itu tidak kunjung dirapikan. Hal itu juga terjadi di beberapa taman lainnya yang disesaki rumput tinggi.

“Masa, tamanan di pinggir jalan rumputnya tinggi-tinggi. Saya tidak pernah melihat kabid-kabid ini turun,” ungkap Ita.

Selain Taman Siranda, Pemkot Semarang sedang bersiap-siap meresmikan dua taman lain. Masing-masing, Taman Titik Nol di kawasan Kota Lama dan taman di depan eks Wonderia yang akan diproyeksikan menjadi Simpang Lima kedua.

“Ini kesekian kalinya dibantu CSR untuk membangun taman kota sehingga uang APBD bisa dialihkan untuk keperluan lain. Tapi sekali lagi harus dirawat, jangan mau meminta tapi tidak bisa merawat. Kabid yang mengurusi kalau memang tidak mau mengurusi ya silakan mundur, jangan mau jadi kabidnya tapi tidak mau bekerja,” tandas Ita.

Diketahui, Taman Siranda merupakan hasil dari CSR dari perusahaan periklanan Wicaksana. Total anggaran yang digelontorkan untuk membangun di persimpangan Jalan Diponegoro dan Jalan Veteran ini adalah senilai Rp2 miliar.

Pengerjaan taman seluas 430 meter persegi ini ditaksir akan memakan waktu empat bulan. Sesuai rencana, Pemerintah Kota Semarang bakal meresmikan taman tersebut bertepatan dengan perayaan kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.

“Dulu tempat ini penuh papan iklan yang 25 persen ini milik kami. Sekarang akan dibangun taman yang harapannya bisa dipakai untuk nongkrong. Satpol PP jangan khawatir, taman ini akan dilengkapi lampu sehingga tidak akan disalahgunakan ketika malam hari,” kata Direktur CV Wicaksana, Agus Sumartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya