Jateng
Jumat, 21 Agustus 2015 - 05:50 WIB

PERBANKAN SYARIAH : Gubernur Ganjar Berharap Perbankan Syariah Cepat Tangkap Peluang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Perbankan Syariah diharapkan cepat menangkap peluang yang ada.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap perbankan syariah cepat menangkap peluang pasar yang ada di sekitarnya, termasuk di Jateng.

Advertisement

“Analisis ekonomi yang harus dijadikan sebagai referensi, dari krisis ekonomi tahun 1998 industri mikro yang ternyata bertahan, ini yang harus digarap,” katanya seusai membuka kegiatan Islamic Banking (IB) Vaganza di Mal Ciputra Semarang, Kamis (20/8/2015).

Menurutnya, sektor tersebut harus serius dioptimalkan mengingat industri mikro bermuatan lokal sehingga tidak terpengaruh terhadap kondisi ekonomi global.

Advertisement

Menurutnya, sektor tersebut harus serius dioptimalkan mengingat industri mikro bermuatan lokal sehingga tidak terpengaruh terhadap kondisi ekonomi global.

“Namun mereka ini yang biasanya kesulitan mendapatkan suntikan dana untuk permodalan. Dalam hal ini perbankan syariah bisa masuk,” katanya.

Mengenai keberadaan industri mikro, pihaknya memastikan di Jateng merupakan gudang dari sektor ekonomi tersebut.

Advertisement

Mengenai potensi, Ganjar mengatakan banyak potensi baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat digarap dan dioptimalkan oleh perbankan syariah.

“Misalnya bicara soal sapi saja, sekarang ini banyak peternak tidak punya modal. Kalau ada modal, mereka bisa kulakan sapi sekarang dan sebentar lagi kan Lebaran haji, orang dimodali pasti akan balik,” katanya.

Sedangkan untuk jangka panjang, dirinya mencontohkan banyak TKI dan TKW asal Jateng yang memiliki banyak uang tetapi mereka bingung akan digunakan untuk apa uang tersebut.

Advertisement

Dalam hal ini, pihak perbankan syariah hendaknya memberikan tuntunan agar TKI maupun TKW tidak bingung untuk menginvestasikan uang mereka.

“Saya sudah meminta TKI dan TKW kita untuk membuat komunitas bagi keluarga mereka, selanjutnya komunitas tersebut dilatih oleh perbankan syariah, baru kemudian uangnya digunakan untuk modal,” katanya.

Dengan adanya kerja sama tersebut, baik perbankan syariah maupun nasabah dapat menghasilkan manfaat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif