Jateng
Minggu, 24 Januari 2016 - 03:50 WIB

PERDAGANGAN BEBAS : Pemprov Jateng Dorong UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Perdagangan bebas membuat UMKM Jateng harus berani bersaing di pasar dunia.
Semarangpos.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah meningkatkan kualitas produk berorientasi ekspor di tengah persaingan pasar bebas Asean. Produk UMKM Indonesia saat ini bisa didorong potensi ekspor, seperti permintaan produk furniture yang tinggi atau produk-produk garmen dalam skala besar.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menerangkan perekonomian global yang tengah lesu mestinya menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk menciptakan produk berorientasi ekspor. Adapun, penjualan bisa mengarah ke sejumlah negara yang tidak begitu terdampak ekonomi global atau menciptakan pasar baru ke berbagai negara.

Advertisement

Untuk produk inovasi, Ganjar mencontohkan dengan mendorong ekspor produk-produk batik lokal dengan tema-tema khusus, dimana desain-desain batiknya disesuaikan kebutuhan negara tujuan.

“UMKM ini bisa punya kesempatan. MEA sekarang sudah berjalan, tinggal kita datangi saja negara-negara anggotanya untuk membuka pasar. Kita saling berbagi dan terbuka sehingga neraca di antara negara yang masuk MEA itu bisa naik bareng-bareng dan kebutuhannya masing-masing juga bisa tercapai,” katanya disela-sela acara pertemuan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi), Kamis (21/1/2016) malam.

Politikus PDIP itu mengakui kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu berdampak pada turunnya nilai ekspor dalam negeri pada tahun lalu, tak terkecuali di Jateng. Pasalnya, permintaan ekspor produk-produk unggulan mengalami penurunan.

Advertisement

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik Jateng menyebutkan ekspor kumulatif Januari-Desember 2015 tercatat sebesar US$5,3 juta atau mengalami penurunan sebesar 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat US$5,6 juta.

Sepanjang tahun lalu, negara pangsa pasar utama ekspor Jateng adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Untuk ekspor Amerika Serikat bulan Desember sebesar US$123,02 juta, Jepang sebesar US$40,57 juta, dan Tiongkok sebesar US$34,94 juta.

Dari sisi komoditas, untuk tekstil dan barang tekstil masih memberikan kontribusi paling besar terhadap ekspor Jateng yaitu sebesar US$212,20 juta, kayu dan barang dari kayu sebesar US$74,63 juta, dan bermacam barang hasil pabrik sebesar US$59,43 juta.

Advertisement

“Sekarang dunianya lagi nggak asyik, posisi Tiongkok, Eropa dan Amerika lagi turun. Maka yang bisa kita lakukan adalah diverfikasi usaha dengan menciptakan inovasi baru dan kemudian menawarkannya,” kata Ganjar.

Dia menjelaskan posisi pemerintah saat ini adalah melakukan evaluasi serta melakukan diplomasi ekonomi ke beberapa negara. Dari diplomasi itu, Indonesia tidak selalu mengambil jalan depan atau pun belakang. Namun, jalan samping dengan menciptakan produk kreatif dengan orientasi ekspor yang masih memungkinkan untuk dimasuki sehingga bisa meningkatkan nilai ekspor dalam negeri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif