Jateng
Senin, 1 September 2014 - 22:50 WIB

PEREDARAN NARKOTIKA : Purwokerto Masuk Daerah Rawan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan Purwokerto termasuk daerah rawan peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya sehingga berbagai kalangan masyarakat setempat harus mewaspadainya.

“Dari hasil pengungkapan sindikat [narkoba] yang dikenda

Advertisement

likan dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, kami dapati satu daerah pemasarannya adalah Purwokerto,” kata Ahli Bidang Hukum dan Perundang-Undangan BNN Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Benny Jozua Mamoto seperti dikutip Antara, Senin (1/9/2014).

Ia mengatakan hal itu setelah memberikan kuliah umum di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Advertisement

Ia mengatakan hal itu setelah memberikan kuliah umum di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Menurut dia, hal itu menjadi kewaspadaan semua pihak karena pasar yang disasar adalah anak-anak muda, baik pelajar maupun mahasiswa.

“Kita berkaca dari kasus yang sudah terjadi di Jakarta, dari kasus Unas (Universitas Nasional), Universitas Pancasila, itu begitu maraknya dan begitu seriusnya kondisi peredaran narkoba di dalam kampus. Ini tentunya kita tidak bisa tinggal diam,” kata mantan Deputi Penindakan dan Pengejaran BNN itu.

Advertisement

Menurut dia, kegiatan tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi karena lebih baik mencegah, mengedukasi, dan membangun kesadaran mahasiswa supaya tidak terkena narkoba.

“Langkah-langkah pencegahan inilah yang kami lakukan secara masif. Nanti kami akan menemui Bupati Banyumas untuk berdiskusi mengenai upaya-upaya apa yang bisa kita lakukan,” katanya.

Menurut dia, salah satu contoh yang ditawarkan adalah pembangunan museum edukasi guna mencegah penyalahgunaan narkoba.

Advertisement

Benny mengatakan bahwa upaya menghentikan pusat pengendalian narkoba dari lapas belum berhasil.

“Di Jakarta juga masih ada [pengendalian peredaran narkoba], Cipinang, Salemba, dan di Nusakambangan sendiri. Salah satu jalan ya bagaimana membentengi keluarga kita, membentengi anak-anak muda kita agar jangan sampai menjadi sasaran pemasaran narkoba itu,” katanya.

Jika upaya tersebut berhasil, kata dia, narkoba menjadi tidak laku dan harganya jatuh.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif