Jateng
Jumat, 12 Mei 2023 - 16:14 WIB

Perekonomian Jateng Kian Baik, Tingkat Pengangguran Terbuka Turun 59.000 Orang

Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tenaga kerja ilustrasi (ist)

Solopos.com, SEMARANG — Tingkat perekonomian di Jateng dinilai semakin membaik hingga awal 2023 ini. Hal itu berdampak pada berkurangnya angka pengangguran mencapai 59.000 orang.

Berdasarkan survei angkatan kerja nasional (sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2023 telah mengalami penurunan hingga 5,24 persen. Sebanyak 395.000 orang terserap di dunia kerja dan pengangguran berkurang 59.000 orang.

Advertisement

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pencari kerja dan orang yang diterima bekerja semakin meningkat. Saat pandemi Covid-19 melanda di 2020, jumlah pencari kerja mencapai 220.763 orang. Dari angka itu, hanya 81.835 orang atau 37,07 persen yang diterima kerja.

Pada 2021, jumlah yang diterima kerja meningkat jadi 50,63 persen atau 136.611 orang dari 269.810 pencari kerja. Sedangkan pada 2022, dari 322.041 pencari kerja, sebanyak 227.088 orang (70,52 persen) telah mendapatkan pekerjaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Ahmad Aziz, menilai positif kondisi tersebut. Ia mengatakan survei itu selaras dengan kondisi riil di lapangan.

Advertisement

Di sisi lain, jumlah TPT di Jateng semakin menurun dari tahun ke tahun. Pada 2020, TPT di Jateng masih sebesar 6,48 persen. Memasuki tahun 2021 menjadi 5,96 persen. Jumlah itu semakin berkurang di tahun 2022, yakni sebesar 5,57 persen.

Pada Februari 2023, TPT mencapai 5,24 persen dengan jumlah penganggur sebanyak 1,10 juta orang. Jumlah ini menurun 59.000 orang. Sementara, sebanyak 19,96 juta orang bekerja atau mengalami kenaikan 395.000 orang.

Membaiknya perekonomian di Jateng disebabkan beberapa faktor. Hal itu seperti beberapa perusahaan yang dulunya merumahkan karyawan saat pandemi kini sudah kembali mempekerjakan karyawannya.

Advertisement

Selain itu, ada beberapa pengembangan dan relokasi perusahaan dari luar provinsi ke Jawa Tengah.

“Ada beberapa kondisi yang memengaruhi, di antaranya infrastruktur, daya saing upah dan ketersediaan tenaga kerja, serta mudahnya perizinan berusaha,” kata Ahmad Aziz seperti dilansir dari jatengprov.go.id pada Jumat (12/5/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif