Jateng
Rabu, 6 Juli 2022 - 18:45 WIB

Perempuan Muda Asal Grobogan Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo (ketiga dari kanan) ketika bertemu dengan keluarga ES di Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari yang diduga jadi korban perdagangan manusia. (Istimewa-Disnakertrans Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI — Seorang perempuan muda berinisial ES, 24 tahun, asal Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari diduga menjadi korban perdagangan manusia berkedok penyaluran pekerja migran.

Informasi dugaan perdagangan manusia dengan korban ES, 24 tahun, disampaikan Relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia yang berada di Subang, Jawa Barat.

Advertisement

Relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia melaporkan dugaan perdagangan manusia dengan korban ES dari Wirosari ke Bupati Grobogan.

“Kami sudah menerima informasi tersebut dari Relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia yang berkantor di Subang, Jawa Barat,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Dinaskertrans Grobogan Teguh Harjokusumo, Rabu (6/7/2022).

Advertisement

“Kami sudah menerima informasi tersebut dari Relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia yang berkantor di Subang, Jawa Barat,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Dinaskertrans Grobogan Teguh Harjokusumo, Rabu (6/7/2022).

Dalam surat tersebut, lanjut Tegug dijelaskan bahwa ES, merupakan warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, yang saat ini menjadi pekerja migran Indonesia di Saudi Arabia.

Baca juga: Lagi, Konsleting Sebabkan Rumah Warga Grobogan Ludes Terbakar

Advertisement

Akibat perdagangan manusia tersebut, kini ES mengalami perbudakan di negara kawasan Timur Tengah karena menjadi korban tipu daya para pelaku.

Menurut Teguh, dalam surat tersebut disampaikan pula bahwa keberangkatan ES sebagai pekerja migran secara ilegal. Bahkan ES tidak memegang dokumen apapun.

ES sebagai pekerja migran yang keberangkatnnya secara ilegal juga dilaporkan Relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia mengalami aksi kekerasan.

Advertisement

Baca juga: Gerak Cepat, PPATK Blokir 60 Rekening Yayasan ACT, Milik Siapa?

ES yang tidak diperkenankan keluar dan berkirim surat kemudian melalui grup WhatsAPP Peduli Pekerja Migran Indonesia menyampaikan apa yang sedang dialaminya.

Atas informasi dari Relawan Peduli Migran Indonesia tersebut, menurut Teguh, Disnakertrans Grobogan sudah melakukan pengecekan ke keluarganya di Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari.

Advertisement

“Kita sudah cek, dan benar ES berangkat sebagai Pekerja Migran Indonesia dan diduga sebagai korban perdagangan manusia. Kami akan mengambil langkah-langkah untuk penyelamatan yang bersangkutan,” jelas Teguh.

Kepala Disnakerttrans Teguh juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin berangkat menjadi pekerja migran Indonesia melalui jalur resmi. Bisa mencari informasi ke Disnakertrans Grobogan.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif