SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik.com)
Solopos.com, SALATIGA — JM, pria asal Solo yang menjadikan seorang perempuan asal Salatiga sebagai budak seks ternyata memang menyebarkan video dan foto tak senonoh ke tetangga korban. Hal itu dilakukan setelah korban BA berhasil kabur setelah beberapa bulan disekap di Solo.
Salah satu tetangga korban yang dikirim video tidak senonoh itu adalah V. Dirinya mengaku awalnya dikirim WhatsApp (WA) orang tidak dikenal sekitar April 2023. Orang tak dikenal tersebut mengirimkan video, foto, dan lengkap dengan data BA.
“Awalnya itu tiba-tiba WA sekitar pukul 23.00 WIB. Saya lihat ini [foto dan video] kan tetanggaku. Lantaran nomor asing, saya biarkan saja,” terang V kepada Solopos.com, Selasa (29/8/2023).
Diakuinya karena yang mengirimkan adalah orang asing, dirinya tidak mengirimkan lagi video itu ke orang lain.
Ia hanya mendiamkan video dan foto kiriman tersebut di HP-nya. Sebab, dirinya juga tidak terlalu mengenal korban. Namun setelah beberapa bulan, video dan foto itu juga tersebar di media sosial (medsos).
“Habis itu ada yang menyebar ke media sosial. Saya tidak tahu juga siapa yang menyebarkan,” kata V.
Dikatakan, selain dirinya ada dua orang lagi tetangga BA yang juga dikirim foto dan video itu melalui WA. V menduga penyebar video itu secara random mengirimkan ke tetangga korban dengan menggunakan nomor yang tertera pada google maps.
“Itu kayaknya random ngirimnya. Pakai nomor di google maps gitu. Itu dua orang selain saya itu nomornya juga ditampilkan di google maps. Katanya juga dapat WA itu,” ungkap V.
Setelah kejadian itu, lanjut V, para tetangga korban sebenarnya tidak mempermasalahkan kasus tersebut. Warga juga menjaga perasaan korban dan keluarganya sehingga memilih diam saja/tidak mencampuri urusan tersebut.
Sebelumnya diberitakan Solopos.com, seorang perempuan berinisial BA, 20, asal Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), melaporkan pria asal Solo, berinisial JM, atas tuduhan pelecehan seksual.
BA menyebut JM telah menyebarkan video tidak senonoh dirinya ke medsos dan menjadikannya sebagai budak seks atau pelampiasan nafsu.