SOLOPOS.COM - Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama memasang topi KKN kepada mahasiswa pada pelepasan di lapangan Widya Puraya Kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, Senin (18/1/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Perguruan tinggi di Semarang Undip melepaskan ribuan mahasiswa jalani program KKN.

Semarangpos.com, SEMARANG-Sebanyak 3.976 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di tujuh kabupaten di Jawa Tengah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan Rektor Prof. Yos Johan Utama di lapangan Widya Puraya Kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, Senin (18/1/2016).

Rektor mengatakan mahasiswa Undip tim I akan melakukan kegiatan KKN selama 35 hari mulai 19 Januari hingga 23 Februari 2016.

”Jumlah mahasiswa mengikuti KKN sebanyak 3.976 orang yang diterjunkan di 31 kecamatan di tujuh kabupaten yakni Magelang, Temanggung, Semarang, Kudus, Pati, Jepara, dan Pemalang,” katanya.

Para mahasiswa, lanjut Yos, nantinya ditempatkan di desa-desa dengan jumlah anggota antara 10-13 orang mahasiswa tiap desa. “Mahasiswa didampingi 93 dosen KKN dan tujuh dosen koordinator kabupaten,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelayanan KKN Edy Prasetyo mengatakan setiap kelompok mahasiswa dalam satu desa wajib mengerjakan program multidisipliner sebanyak dua macam.
“Masing-masing mahasiswa juga wajib membuat program monodisipliner sebanyak dua macam,” ujar dia.

Edi menyebutkan program multidisipliner yang diwajibkan bagi tiap kelompok mahasiswa KKN pada setiap desa yakni pendataan dan analisis situasi tentang usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Untuk program multidisipliner alternatif lainya adalah pendampingan masyarakat dalam rangka mendukung infrastruktur permukiman (kerjasama dengan kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), pembentukan atau penguatan pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) bekerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri).

“Serta program-program pilihan lain seperti pemberdayaan wilayah, eksplorasi sumber daya alam (SDA) dan konversi lingkungan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), penerapan teknologi tepat guna, dan lainnya,” beber Edi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya