SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang meminta masyarakat untuk tidak membagi-bagikan takjil atau makanan untuk berbuka puasa di jalanan, termasuk kawasan Kota Lama, selama bulan puasa atau Ramadan 1444 Hijriah.

Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, mengatakan larangan pembagian takjil di jalanan itu merupakan upaya menjaga arus lalu lintas tetap lancar.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Ita, sapaan Wali Kota Semarang, mengatakan larangan pemberian bantuan, termasuk makanan untuk berbuka puasa di jalanan, telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Semarang. Pemkot Semarang juga telah menentukan titik-titik mana saja yang diperbolehkan membagi takjil.

“Jumat [24/3/2023] besok kami akan menentukan titik-titik mana saja yang boleh digunakan masyarakat untuk pembagian takjil, misalnya di Balai Kota, eks Wonderia, Taman Kasmaran. Tapi, ada titik-titik yang dilarang, seperti di Kota Lama, itu tidak diperkenankan,” tutur Ita.

Pemkot Semarang dalam hal ini menugaskan Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan pemangku wilayah dalam penentuan titik pembagian takjil. Dengan demikian, dipastikan kegiatan berbagi di bulan suci Ramadan tidak mengganggu masyarakat.

Wali Kota Semarang pun turut mengajak masyarakat, khususnya umat Islam yang sedang berpuasa, untuk dapat bersama-sama menjaga kondusivitas dan kenyamanan beribadah selama Ramadan.

“Meski tanpa pembatasan, semoga seluruh warga dapat tetap waspada pada masa peralihan pandemi menuju endemi ini,” harap Ita.

Sementara itu, Ita pun mengimbau warga masyarakat untuk menjaga pola konsumsi selama Ramadan. Menurut Wali Kota Semarang, hal ini berguna dalam usaha mengantisipasi terjadinya inflasi.

Ita merujuk pada pengalaman sebelumnya, yang menunjukkan selama Ramadan tingkat konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

“Sekarang sudah ada kenaikan harga beras. Tapi kami menganjurkan kepada para pedagang untuk tidak ‘mremo’ dan Pemerintah Kota Semarang bersama pihak-pihak terkait akan terus melakukan pemantauan harga di lapangan supaya harga kebutuhan pokok bisa terus terkontrol,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya