Jateng
Selasa, 11 April 2023 - 21:16 WIB

Perhatian! Wali Kota Semarang Larang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hevearita G. Rahayu atau yang karib disapa Mbak Ita bakal menjalani pelantikan sebagai Wali Kota Semarang, Senin (30/1/2023. (Instagram @mbakitasmg)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang untuk tidak menggunakan mobil dinas sebagai kendaraan untuk mudik Lebaran 2023.

“Dilarang [mobil dinas untuk mudik],” kata Ita, Selasa (11/4/2023).

Advertisement

Menurut dia, larangan menggunakan mobil dinas untuk mudik tersebut sudah disampaikan pada rapat terpadu usai rapat koordinasi persiapan menghadapi arus mudik Lebaran 2023.

“Kemarin, setelah rapat forkompinda, kami lanjutkan rapat bagaimana kesiapan menerima orang mudik, memfasilitasi orang yang melintas, ditandaskan juga mobil dinas,” ungkapnya.

Larangan penggunaan mobil dinas untuk pulang kampung saat libur Lebaran, kata dia, masih sama seperti tahun lalu. “Jadi, sama seperti tahun lalu bahwa mobil dinas tidak dipakai [mudik],” tegasnya.

Advertisement

Mengenai pengawasan, Ita mengatakan bahwa pengawasan di zaman seperti sekarang ini bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk masyarakat. Apalagi, kata dia, media sosial saat ini berkembang sedemikian pesat sehingga memudahkan juga dalam pengawasan jika terjadi pelanggaran atau penyimpangan, termasuk jika ada mobil dinas dipakai mudik.

“Kalau saya gampang, sekarang kan ada medsos. Dari netizen akan ketahuan kalau pakai [mobil dinas],” katanya.

Ita memastikan akan ada penerapan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap pelanggaran atas larangan menggunakan mobil dinas oleh ASN Pemkot Semarang untuk mudik Lebaran.

Advertisement

Namun, ia yakin jika ASN Pemkot Semarang akan menaati aturan tersebut, apalagi tahun lalu juga ada larangan menggunakan mobil dinas untuk mudik.

“Saya yakin teman-teman di sini enggak bandel. Sudah mengerti. Sekarang, era keterbukaan publik. Kita pun enggak tahu, orang lain tahu, lewat medsos. Makanya, harus hati-hati dalam melangkah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif