SOLOPOS.COM - Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto. (Solopos.com-Antara/Zuhdiar Laeis)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menginstruksikan kalangan sekolah, mulai taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah pertama (SMP) untuk tidak menggelar wisuda kelulusan di akhir tahun ajaran.

Instruksi itu diatur dalam Surat Edaran (SE) Disdik Kota Semarang Nomor B/420/VI/2023 tertanggal 6 Juni 2023, yang berlaku bagi peserta didik pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) dan SMP.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengaku banyak menerima keluhan dari orang tua murid yang keberatan dengan adanya acara wisuda perpisahan baik di tingkat TK, SD, SMP maupun SMA sederajat.

“Selain keluhan biaya wisuda yang dinilai mewah, orang tua juga mengeluh karena masih harus memikirkan biaya untuk pendidikan jenjang selanjutnya,” katanya.

Karena itu, Disdik kemudian mengisntruksikan kepada sekolah-sekolah untuk tidak menggelar kegiatan wisuda untuk merayakan kelulusan siswa. Ia mengatakan bahwa sosialisasi mengenai kebijakan tersebut juga telah dilakukan Disdik Kota Semarang ke berbagai sekolah.

Dijelaskannya, SE Disdik tersebut sejalan dengan SE Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Nomor 14 Tahun 2023 terkait prosesi wisuda, mengingat acara wisuda banyak dinilai berlebihan bila sampai diadakan di hotel dan harus mengeluarkan biaya yang besar.

Tak hanya mengatur tentang prosesi wisuda, menurut Bambang, SE yang ditandatanganinya juga menginstruksikan agar sekolah tidak mewajibkan orang tua siswa membeli seragam di sekolah.

Menurut dia, instruksi tersebut dikeluarkan karena beberapa sekolah negeri masih mewajibkan para siswa baru untuk membeli seragam dari sekolah.

“Dari pihak kami telah mengeluarkan instruksi kepada sekolah untuk tidak wajib [mewajibkan] beli seragam bagi murid baru di sekolah,” terangnya.

Kewajiban membeli seragam, kata Bambang, akan memberatkan bagi siswa yang berasal dari kalangan keluarga yang tidak mampu secara ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya